Sebuah pulau es seluas 120 kilometer persegi atau nyaris sama dengan luas Kota Bogor, Jawa Barat, pecah dari Gletser Petermann di Greenland. Glester ini merupakan satu dari dua gletser terbesar yang tersisa di Greenland. Berfungsi sebagai penghubung antara daratan es utama Greenland dengan lautan melalui pecahan es yang terapung.
Peristiwa ini dilaporkan oleh Andreas Muenchow, profesor pendamping dari Ilmu Fisika Kelautan dan Teknik di UD’s College of Earth, Ocean, and Environment, Senin (16/7). Muenchow memberi pujian pada Trudy Wohlebe dari Canadian Ice Service yang pertama kali memperhatikan peristiwa pecahnya es tersebut.
Penemuan ini kemudian dipastikan lewat data Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS) yang berada di satelit NASA, Terra dan Aqua. Ini merupakan peristiwa kedua terbesar pecahnya es di Greenland setelah tahun 2010. Di tahun tersebut, luasan es yang pecah di gletser Petermann mencapai dua kali lipat lebih dibanding pecahan tahun ini.
"Fakta bahwa kejadian ini sangat dekat urutannya dengan (pecahnya es) di tahun 2010, membawa gletser ini ke titik penghabisan. Sesuatu yang belum pernah terjadi setidaknya selama 150 tahun," kata Muenchow dalam blognya, Icy Seas.
Ditambahkan Muenchow, luasan es di Greenland secara keseluruhan sudah menyusut, mencair, dan berkurang. Ini disebabkan oleh perubahan kondisi udara, suhu laut, dan perubahan siklus di laut dan atmosfer.
Perubahan suhu udara terlihat dari makin menghangatnya utara Greenland dan Pulau Ellesmere. Sejak tahun 1987, kata Muenchow, suhu makin menghangat sekitar 0.025 derajat Celsius per tahunnya. "Barat laut Greenland dan timur laut Kanada menghangat lima kali lebih cepat dibanding bagian lain di dunia," ujar Muenchow.
Pecahan es ini nantinya akan jadi bongkahan-bongkahan kecil yang bisa digunakan beruang kutub, anjing laut, dan makhluk laut lainnya untuk bergerak. Sebelum akhirnya pecah di Selat Nares, terusan antara utara Greenland dengan Kanada.
"Pecahan es di tahun 2010 baru datang ke Newfoundland musim panas lalu. Tapi masih banyak bongkahan es lainnya yang tersebar sepanjang timur Kanada, mulai dari Lancaster Sound di Arktik hingga Labrador di selatan." kata Muenchow.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR