Pemerintah Indonesia akan terus mengembangkan pemanfaatan tepung singkong sebagai campuran dalam tepung terigu, masih seputar upaya mendorong diversifikasi pangan dengan pangan berbasis sumber daya lokal.
Dengan mencampurkan 20 sampai 30 persen tepung singkong, rasa tepung terigu tidak akan berubah apalagi sampai memengaruhi rasa makanan olahan. "Kami menyebut campuran tepung singkong dan terigu ini sebagai tepung komposit," ujar Pelaksana Tugas Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementerian Pertanian Banun Harpini.
Banun menjelaskan pula, dengan tepung komposit demikian maka produsen tepung terigu tidak perlu investasi mesin baru.
Sementara Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawandi mengutarakan, industri tidak harus membuat mie yang berbahan dasar 100 persen tepung singkong. "Dengan masih dominannya mie berbahan baku terigu, masyarakat akan sulit menerima mie yang berbahan baku tepung singkong," katanya.
Ia menambahkan bahwa pemerintah telah berkoordinasi untuk memasukkan pangan lokal ke dalam arus industri pangan nasional.
Pangan pokok seperti beras sudah harus dikurangi ketergantungannya. Konsumsi beras Indonesia saat ini yang terbesar di dunia, konsumsi per kapita beras mencapai hingga 139,15 kilogram per tahun. Diversifikasi pangan menjadi jalan alternatif bagi substitusi beras.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR