Peraturan beberapa negara di dunia melarang seseorang untuk membuang sampah sembarang. Singapura misalnya, negara tetangga kita itu mendenda siapa pun yang mencampakkan sampah di luar tempatnya.
Namun, bagaimana peraturannya jika membuang sampah di planet lain yang tak berpenghuni? Si subjek pembuang sampah pun bukan manusia, melainkan robot berteknologi tinggi bernama Curiosity.
Inilah yang terjadi ketika Curiosity tengah mengumpulkan sampel di permukaan Planet Mars. Robot ini memang jadi "mata dan kaki" manusia dalam menyelidiki iklim, geologi, dan kemungkinan adanya kehidupan di Mars.
Namun, saat mengambil contoh permukaan Mars, Selasa (9/10), Curiosity menemukan satu benda bersinar. Manajer misi di Bumi kemudian menghentikan aktivitas pencarian contoh permukaan untuk menyelidiki misteri benda bersinar tersebut.
Ternyata, benda tersebut bukanlah bukti keberadaan kehidupan di Mars ."Hasil penilaian tim rover (Curiosity), benda bersinar itu adalah sesuatu yang berasal dari rover. Bukan materi dari Mars," demikian lapor manajer misi. "Sepertinya suatu bagian dari materi plastik."
Meski demikian, hal ini tidak mengurangi aktivitas Curiosity di Mars. Temuan yang paling besar oleh robot ini adalah foto batuan bulat dan kerikil di dekat tempat pendaratannya di kawah Gale pada akhir September 2012. Bentuk batuan ini membuat para peneliti memberi kesimpulan besar: Mars pernah dialiri air beraliran deras dan retalif dalam.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR