Apakah superstorm Sandy memiliki pengaruh membahayakan bagi satwa khususnya spesies burung-burung pantai? Jawabnya ya. Kerusakan yang ditimbulkan ternyata berdampak tidak hanya bagi manusia, melainkan pula untuk para spesies burung.
Pasca bencana badai yang melanda pesisir bagian timur Amerika Serikat ini dapat membawa bencana kematian bagi burung. Terutama yang sedang bermigrasi atau berada dalam berbagai kondisi rentan lain.
Bryan Watts, Direktur Center for Conservation Biology di Williamsburg-Virginia mengutarakan, di samping risiko meningkatkan kematian burung, topan Sandy juga pasti menghancurkan sebagian besar habitat mereka. "Para burung ini membutuhkan habitat di pesisir, dataran yang rendah. Seperti di pantai, rawa-rawa, bebukitan pasir. Artinya akan banyak habitat mereka terhilang akibat topan," jelasnya.
Untuk memulihkan ke semula, Watts menyatakan diperlukan rentang waktu yang relatif lama. Ia membandingkan dengan peristiwa topan Hugo di tahun 1980-an, yang juga mendatangkan efek jangka panjang bagi habitat satwa.
Meskipun demikian, kata Watts, adanya bencana yang mengganggu habitat juga sekaligus mengembalikan keseimbangan alam pada suatu ekosistem. "Bencana seperti badai topan ini merupakan proses ekosistem menciptakan kembali sebuah area baru yang mempromosikan secara keseluruhan keragaman hayati di dalamnya."
Badai Sandy adalah siklon tropis yang terbentuk di Laut Karibia yang akhirnya membentuk topan raksasa berdiameter 1.800 kilometer di akhir Oktober 2012. Dia menyebabkan kehancuran di Pesisir Timur AS, Bahama, dan Kanada. Dengan jumlah korban jiwa sebanyak 185 orang dan menyebabkan kerugian sebesar US$52,4 miliar. Sandy kemudian dinobatkan sebagai badai yang menyebabkan kerugian terbesar kedua setelah badai Katrina pada tahun 2005.
Sudut Pandang Baru Peluang Bumi, Pameran Foto dan Infografis National Geographic Indonesia di JILF 2024
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR