Indonesia Travel and Holiday Fair (ITHF) yang digelar Raja Mice, perusahaan penyelenggara pameran dan industri terkait pariwisata, tahun ini memasuki tahun ke-11. Penyelenggaraan tak terputus ini mengukuhkan hal tak terbantah, bahwa wisata kita sudah menjadi gaya hidup.
“Wisatawan tidak lagi menunggu liburan sekolah, Lebaran, Natal, atau pergantian tahun untuk melakukan perjalanan wisata. Mereka pun makin cerdas. Lebih memilih long weekend atau low season karena lebih murah dan hemat," ujar Panca R Sarungu, CEO Rajamice dalam pembukaan ITHF di Balai Sidang Senayan (Jakarta Convention Centre), Jumat (15/2).
ITHF 2013 yang dijadwalkan 15 hingga 17 Februari 2013 mengangkat tema "World on Sale". Lebih dari 100 gerai biro wisata, hotel, maskapai penerbangan (Garuda Indonesia, Citilink, Singapore Airlines), theme park sampai perlengkapan perjalanan macam ransel, menawarkan harga hemat. Sekitar 60 ribu pengunjung dan transaksi Rp60 miliar ditarget selama akhir pekan ini.
Bila tujuan Anda dalam waktu dekat adalah melanglang ke negeri empat musim, inilah saat yang tepat untuk merancang perjalanan menikmati saat-saat istimewa yang hanya terjadi setahun sekali.
Mekarnya bunga sakura, misalnya, hanya terjadi pada awal musim semi, di minggu terakhir Maret sampai minggu pertama April.
Kesempatan ini dimanfaatkan, antara lain oleh ATS Vacations dan Beautiful Continental Tours and Travel yang menawarkan paket enam sampai delapan hari ke Jepang dengan harga mulai US$868 di luar visa, dan biaya tambahan lain.
Di sini, kecermatan calon pejalan diperlukan. Apakah benar-benar hemat, atau ada tawaran lebih menarik yang ditawarkan gerai lain? Biro wisata Panorama bahkan menggoda dengan tawaran potongan harga hingga 80 persen untuk berbagai ragam wisata dan kegiatan bersantai dan bersenang-senang termasuk wisata boga dan spa. Everyday is weekend!
ITHF 2013 juga berbaur bersama Indonesia Wellness and Medical Tourism Fair (IWMTF) 2013. Sedikitnya 10 tahun terakhir, sejumlah rumah sakit di negeri tetangga macam Singapura dan Malaysia secara jeli telah menangkap pasar Indonesia yang besar untuk ditarik ke dalam wisata medis. Indonesia sendiri
Sekali lagi, calon pejalan ditantang untuk cermat dan bijak untuk memilih dan membeli paket wisata dan cara pembayarannya. Melancong memang telah menjadi bagian dari gaya hidup. Namun, tetaplah memegang prinsip jangan lebih besar pasak daripada tiang.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR