Mei Xiang, seekor panda raksasa Cina terus dipantau ketat oleh para petugas dari Smithsonians National Zoo. Petugas mengamati perilaku dan menyimak dengan teliti tingkat hormonnya untuk memastikan waktu yang tepat, lalu mengaturkan kencan bagi Mei Xiang dengan seekor panda betina. Namun ternyata tidak berhasil.
Meski sempat dipersatukan dengan Tian Tian, seekor panda raksasa jantan dalam sebuah sangkar, cara ini tidak membuahkan hasil. Alhasil, akhir pekan lalu, para petugas memutuskan untuk memberikan inseminasi buatan pada Mei Xiang.
Alasannya, panda raksasa hanya memiliki masa subur yang sangat singkat. Sehingga, masa-masa ini harus dioptimalkan semaksimal mungkin. Akhirnya, Mei Xiang diinjeksikan sperma yang diambil dari Tian Tian.
“Keputusan ini didorong oleh data-data hormonal dan perilaku yang kami amati sejauh ini,” kata Dave Wildt, Head of the Center for Species Survival, Smithsonian Conservation Biology Institute. “Tahun lalu, Mei Xiang sempat melahirkan seekor bayi panda betina. Sayangnya, bayi tersebut hanya bertahan hidup sekitar satu minggu saja,” sebutnya.
Kedua panda raksasa, Mei Xiang dan Tian Tian, berada di kebun binatang tersebut untuk diteliti sesuai dengan perjanjian pengembangbiakan antara Smithsonian dengan China Wildlife Conservation Association. Keduanya merupakan bagian dari 300 ekor panda yang tinggal di kebun binatang dan pusat pengembangbiakan hewan langka di seluruh dunia.
Selain 300 ekor hewan yang ada di penangkaran, saat ini diperkirakan hanya tersisa 1.600 ekor panda saja yang tersisa di alam bebas. Dari informasi terakhir, petugas kebun binatang Smithsonian menyebutkan, mereka berharap bahwa upaya yang mereka lakukan pada Mei Xiang tahun ini akan membuahkan hasil.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Deliusno |
KOMENTAR