Virus baru flu burung mengancam Cina, saat ini sudah sembilan orang terjangkit virus dan empat di antaranya dinyatakan meninggal dunia. Dua orang merupakan warga Shanghai.
Virus yang mewabah kali ini merupakan virus jenis baru yaitu H7N9, berbeda dengan H5N1 yang beberapa waktu silam sempat menggegerkan dan merenggut banyak korban dari seluruh dunia. Virus H7N9 ini belum pernah diketahui menyebabkan penyakit pada manusia karena umumnya hanya mengancam burung.
Penelitian terbaru yang dipublikasikan melalui Journal of Virology mengungkapkan bahwa strain H7 merupakan keluarga dari virus flu yang telah menyebabkan lebih dari 100 kasus infeksi pada manusia selama dekade terakhir. Tahun 2003, wabah H7N7 sempat menghantui Belanda dan menyebabkan 89 orang terinfeksi serta satu orang meninggal dunia.
Huruf "H" dan "N" yang tertera pada nama virus mengacu pada hemagglutinin dan neuraminidase, merupakan protein pada permukaan virus. Lebih lanjut, Richard Webby, ahli flu burung dan peneliti penyakit infeksi di St Jude Children Research Hospital, menjelaskan, terdapat 16 jenis hemagglutinin dan sembilan jenis neuraminidase.
Gejala-gejala yang ditimbulkan bila seseorang terinfeksi virus H7 yaitu mengalami infeksi saluran pernapasan berlanjut ke pneumonia. Di masa lalu, virus H7 juga dapat menyebabkan konjungtivitas atau infeksi mata, namun tidak menular antar-orang per orang.
Hal ini juga dikuatkan oleh pernyataan Badan Kesehatan PBB (WHO) bahwa belum ada bukti jika virus H7N9 menyebar antarmanusia. Webby menambahkan, para pakar akan mengidentifikasi sumber virus dan meneliti lebih dalam lagi mengenai kasus flu burung.
Rahasia Mengontrol Populasi Nyamuk: Aedes aegypti Jantan Tuli Tidak Bisa Kawin!
Penulis | : | |
Editor | : | Andri Donnal Putera |
KOMENTAR