Direktorat Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum bersama dengan USAID-IFACS, WWF-Indonesia, Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Indonesia, Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, dan Universitas Gadjah Mada bersama-sama baru saja meluncurkan Forum Pembangunan Wilayah dan Pedesaan Berkelanjutan (Sustainable Rural and Regional Development – Forum Indonesia/SRRED-FI) di Jakarta (23/5).
Ini merupakan forum koordinasi dalam rangka peningkatan kapasitas pembangunan tata ruang wilayah dan pedesaan. SRRED-FI adalah sebuah wadah bagi para pemerhati penataan ruang di berbagai wilayah untuk membangun kapasitas, keahlian, dan kesadaran dalam mewujudnyatakan penyelenggaraan penataan ruang wilayah dan perdesaan yang lebih baik dalam pembangunan berkelanjutan.
Ketujuh pihak yang berasal dari instansi pemerintah, lembaga donor, LSM, dan lembaga pendidikan ini tak hanya berperan sebagai fasilitator, tapi juga inisiator dalam forum ini.
Emil Salim, ahli ekonomi dan tokoh lingkungan hidup yang menjabat Ketua Dewan Pertimbangan Presiden, mengatakan, ”Perencanaan pembangunan wilayah dan pedesaan berlanjutan amat penting dilakukan agar dapat mereduksi ketimpangan pembangunan antar pusat dan daerah, pun menjawab isu global seperti pembangunan berkelanjutan, Ekonomi Hijau, MDG, perubahan iklim dan lainnya”.
Forum ini diharapkan dapat membangun komunikasi yang baik, sehingga dapat mewujudkan Indonesia yang lebih baik untuk kesejahteraan rakyatnya. Tjokorda Nirarya Samadhi, Deputi V Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Bidang Perencanaan Prioritas Nasional dan Evaluasi Penyerapan Anggaran, menyambut baik peluncuran forum ini.
Menurut Tjokorda, forum ini dapat menjadi media dialog dan publikasi bagi pemerintah daerah dan pusat dalam proses pemantauan, pelaporan, hingga pelaksanaan pembangunan berkelanjutan.
“Upaya membumikan berbagai Rencana Tata Ruang (RTR) dan visi penyelamatan ekosistem, tentunya bukan hanya satu atau dua sektor saja, tetapi harus terjalin sinergis di antara semua pihak atau inklusif,” ungkap Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, dalam pidato pembukaan acara peluncuran SRRED-FI.
“Untuk itu, diperlukan suatu forum yang melibatkan setiap pihak terkait, berperan sebagai jembatan untuk mengembangkan kapasitas dan mentransformasikan pengetahuan perencanaan pembangunan wilayah dan perdesaan.”
Forum SRRED-FI akan mendiskusikan berbagai aspek terkait penataan ruang seperti sistem jaringan transportasi, jaringan energi, jarigan air, serta jaringan komunikasi untuk penghubung kawasan urban dan pedesaan.
Aspek lain yang akan menjadi diskusi adalah penataan kawasan berbasis pada pemanfaatan sumber daya alam seperti kawasan pertambangan, kawasan pertanian, kawasan perkebunan, kawasan hutan produksi, kawasan konservasi serta hutan lindung.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR