Siapa yang tahu detail paras James Cook dari dekat? Atau Ned Kelly, yang sosoknya saya kenali dari buku, sepuluh tahun silam? Saya tak menyangka akan bertemu dengan mereka di sini.
Museum patung lilin Madame Tussauds di Sydney diawali dengan ruangan bertema sejarah serta tokoh-tokoh pemimpin dunia. Mahatma Gandhi, Queen Elizabeth, Dalai Lama serta Obama, ada di sana. Selanjutnya Anda akan memasuki ruangan bertema olahraga yang "dihuni" oleh sang perenang legendaris Ian Thorpe juga pebalap Mark Webber lengkap dengan mobil F1-nya. Kemudian, tentu saja ruangan yang dipenuhi para artis dan penyanyi seperti Marilyn Monroe (dengan roknya yang berkibar-kibar), Audrey Hepburn yang amat cantik, Michael Jackson, Johnny Depp, Tom Cruise dan Justin Bieber. Tak ketinggalan pula Wolverine serta Iron Man. Di salah satu sudut, Anda bisa menyaksikan proses pembuatan patung lilin ini melalui video.
Marie Tussaud, pendiri museum ini, lahir di Strasbourg, Prancis, pada 1761. Karya patung lilinnya yang pertama lahir pada 1777. Saat itu ia membuat patung Voltaire, seorang penulis dan filsuf berkebangsaan Prancis. Karya lainnya pada masa itu ialah patung lilin Jean-Jacques Rosseau dan Benjamin Franklin.
Pada 1835 Marie menetap di Baker Street, London, dan membuka museumnya dengan atraksi utama Chamber of Horrors. Isinya? Patung korban-korban pembunuhan dan tindak kriminalitas, juga korban Revolusi Prancis. Ia mengaku pernah mencari-cari kepala yang terpenggal di antara tumpukan mayat, untuk model patung lilinnya. Selain di London, kini museum patung lilin Madame Tussauds juga ada di Amsterdam, Bangkok, Berlin, Blackpool, Hollywood, Hong Kong, Las Vegas, New York City, Shanghai, Vienna, dan Washington, D.C.
Salah satu hal yang seru di Madame Tussauds Sydney adalah patung lilin Alfred Hitchcock berlatar belakang bayangan sang pembunuh, dengan pisau di tangan. Jeritan pun sesekali menggema di keheningan. Hal yang patut diingat, jangan pernah datang ke tempat ini sendirian. Bukan karena aura horor yang ditimbulkan di ruangan Hitchcock, tetapi karena Anda akan membutuhkan teman untuk memotret diri bersama tokoh-tokoh pujaan hati ini. Oh ya, kadang, mata mereka yang amat hidup ini mampu membuat bulu kuduk berdiri.
Penulis | : | |
Editor | : | Yoga Hastyadi Widiartanto |
KOMENTAR