Dalam artikelnya sebelumnya telah disebutkan tiga hal menghindari serangan hiu. Hiu memang makhluk yang dapat mengancam jiwa kita, namun membunuhnya bukanlah menjadi solusi mengantisipasi serangannya. Berikut cara lain untuk menyiasati serang ikan bertaring tajam tersebut:
4. Melepas perhiasan logam
Saat berenang Anda juga sebaiknya melepaskan berbagai perhiasan dan aksesoris logam mengilap. Karena dapat terlihat seperti sesuatu yang aneh, sehingga mengundang rasa penasaran hiu untuk memeriksa, datang menghampiri Anda. Berenanglah dengan wajar, jangan terlalu banyak memercikkan air di sekitar tempat Anda berenang.
5. Mengetahui informasi kondisi cuaca dan suhu air
Informasi cuaca dan perilaku hiu dapat membantu sangat membantu. Beberapa penelitian dari Western Australia dan Cape Town menunjukkan bahwa hiu putih besar lebih sering datang ke pantai saat suhu air antara 64 derajat Fahrenheit dan 68 derajat Fahrenheit.
Di Chatham, Massachusetts, suhu air rata-rata di musim panas adalah sekitar 70 derajat Fahrenheit. Jadi Anda telah mengetahui bahwa hiu putih biasanya berada dan paling mungkin mendatangi perairan pantai dengan suhu air itu.
(Baca: Mengantisipasi Serangan Hiu I)
Robert Hueter dari Laboratorium Kelautan Mote di Sarasota, Floridan, dan ahli serangan hiu, Christopher Neff, membagi serangan dalam empat kategori baru. Kategori ini yang mengklasifikasikan interaksi manusia dan hiu dengan melihat hasil dari pertemuan tersebut.
1) Penampakan hiu, ketika hiu berenang dan tidak ada yang digigit. 2) Pertemuan hiu, ketika hiu menggigit papan selancar tapi tidak ada yang terluka. 3) Gigitan hiu, bila ada cedera namun tidak fatal. 4) Hiu dengan gigitan fatal, ketika ada korban jiwa dalam kasus-kasus tragis namun jarang terjadi.
Hiu memang dapat membahayakan kita, namun mengurangi serangannya dengan cara menebar jaring untuk menangkap atau membunuhnya bukanlah hal yang manusiawi. Kehilangan keluarga yang kita cintai akibat gigitan hiu memang pedih, namun menghormati laut dan menjauhkan perburuan hiu menjadi hal yang harus segera dipikirkan oleh manusia
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Andri Donnal Putera |
KOMENTAR