Nurcaya mengungkapkan lagi, efek kegiatan permainan tampaknya dapat membantu anak-anak di pengungsian mengatasi pengalaman buruk dan membangkitkan semangat. "Saya sendiri—karena menemani—jadi tidak terlalu sedih. Biasanya setiap mengingat itu, rasa ingin nangis terus," ujarnya.
Tapi hingga sekarang ini, terlepas dari banyaknya bantuan yang diturunkan bagi berbagai posko, kondisi di pengungsian serba kekurangan. Kekurangan yang paling dirasakan pengungsi adalah kekurangan air bersih. "Mungkin kalau dulu, bisa ambil air dari mata air di gunung. Sekarang tidak mungkin bisa," kata Nurcaya.
Warga butuh penanganan langsung dan serius pemerintah untuk relokasi. Warga Ketol khususnya Desa Serempah memang tidak memungkinkan membangun dan memperbaiki rumah-rumah, karena lokasinya yang sudah tidak layak huni. Mereka harus tinggal di posko pengungsi selama sekurangnya dua bulan ke depan.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR