Pasukan Sekutu yang bertempur melawan pasukan Jerman di Prancis pada Perang Dunia I mengalami goncangan jiwa dan stres setiap harinya. Selain kematian yang bisa datang sewaktu-waktu, melihat rekan yang terluka atau gugur, mendengar ledakan keras peluru meriam, dan pemandangan horor, menimbulkan trauma sendiri bagi personel pasukan yang bertempur.
Dalam kondisi mencengkam, ada seorang prajurit Inggris, Bruce Bairnsfather dari satuan Royal Warwickshire yang gemar menggambar kartun. Goresan pinsil pada kertas yang selalu dibawa-bawa Bruce merupakan gambar kartun di medan tempur yang tersebar di Prancis.
Bruce memiliki tujuan sendiri dengan gambar kartun: membuat rekan-rekannya yang sedang terancam kematian untuk tertawa. Gambar kartun yang selalu diedarkan Bruce dari tangan ke tangan ternyata mendapat perhatian koran besar yang terbit mingguan di London, Bystander, untuk menerbitkannya dan kemudian mengirimnya ke medan tempur. Gambar kartun Bruce kemudian menjadi lelucon yang ditunggu-tunggu pasukan.
Sayangnya Bruce sempat terluka akibat ledakan meriam pada 1915 di medan tempur Prancis. Karena dianggap aset, pemerintah Inggris segera memulangkan Bruce untuk menjalani perawatan. Setelah sembuh, sambil memulihkan diri, Bruce diberi kesempatan untuk menggambar kartun yang kemudian diterbitkan secara berkala dan diberi judul Fragment from France.
Bruce pun berhasil menciptakan tokoh legendaris dalam kartunnya dan dikenal sebagai Old Bill. Pasca-PD I, Bruce meneruskan karir melukisnya sebagai pembuat film, dosen, dan seniman kartun.
Ketika PD II meletus, militer AS bahkan menugaskan Bruce untuk secara khusus membuat kartun tentara AS yang bertempur di Eropa. Dalam pembuatan kartun untuk tentara AS itu, Bruce bekerja sama dengan kartunis AS, Bill Mauldin. Bruce yang meninggal pada tahun 1959 hingga saat ini masih dikenal sebagai kartunis hebat yang merekam peristiwa unik dan konyol.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR