"Pangkalpinang, si pangkal kemenangan." Inilah kalimat Presiden Soekarno yang diucapkan saat berkunjung ke Ibu Kota Bangka dan gaungnya terasa sampai kini. Berikut adalah beberapa destinasi penting dan cagar budaya di Kota Pangkalpinang.
Museum Timah Indonesia
Berlokasi di Jalan Jenderal A.Yani No.17, awalnya rumah pejabat perusahaan timah Banka Tin Winnig (BTW) Bedryf dan menjadi museum sejak 1997.
Rumah Sakit Bakti Timah
Berlokasi di utara Rumah Residen, dibuat pada 1920 oleh Pemerintah Hindia Belanda bagi pegawai BTW Bedryf.
Wisma Timah I
Rumah dinas pejabat BTW Bedryf dengan kekhasan atap berbentuk limas. Kini berfungsi sebagai penginapan bagi tamu-tamu dari PT Timah serta masyarakat umum.
Rumah Residen
Residentshuis te Pangkalpinang op Bangka di Jalan Merdeka No.19 ini dilengkapi sepasang meriam buatan abad ke-19 dan Wilhelmina Park (kini Tamansari). Dahulu residen pertama A.J.N Engelberg. kini menjadi rumah dinas Wali Kota Pangkalpinang.
Tamansari
Pada 1949, Wakil Presiden Mohammad Hatta meresmikan Tugu Pergerakan Kemerdekaan di area ini. Berbentuk mirip punden berundak, dilengkapi prasasti surat kuasa kembalinya Ibu Kota Republik Indonesia ke Yogyakarta.
GPIB Maranatha
Terdapat menara jam besar ditambah pal nol kilometer Kota Pangkalpinang di bagian depan. Dibangun sekitar 1927 dan dinamai Kerkeraad Der Protestansche Gemeente te Pangkalpinang.
Menara Air Minum
Terletak di Bukit Baru dan merupakan instalasi air minum warisan pemerintah Hindia Belanda. Dibuat sekitar 1927 pada masa pemerintahan Residen J.E Edie.
Masjid Jamik
Berlokasi di Jalan Masjid Jamik, tidak jauh dari Sungai Rangkui. Berdiri sekitar 1936 dan telah tiga kali direnovasi sehingga dapat menampung ribuaan jemaah. Kini dilengkapi beduk dari Jawa.
Kathedral Santo Yoseph
Berlokasi di Jalan Gereja, dekat Keuskupan Pangkalpinang. Bangunan didirikan pada 1958 dengan kapasitas 600 umat.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR