Makhluk misterius itu selama seabad hingga kini, telah menjadi korban kekeliruan. Identitasnya ―saat teramati di alam liar, terselip di antara deretan koleksi museum, bahkan sampai dipertunjukkan ke kebun binatang di seluruh dunia― sebagai salah satu spesies beruang.
Barulah sudah tim peneliti dari Institut Smithsonian, yang diketuai oleh ilmuwan Kristofer Helgen, menghabiskan sepuluh tahun untuk melakukan pemeriksaan spesimen di ratusan museum baru dan pelacakan hewan di hutan hujan Ekuador, hasilnya: spesies mamalia karnivor olinguito (Bassaricyon neblina) untuk pertama kali ditemukan pada Benua Amerika setelah 35 tahun terakhir.
Olinguito (dibaca oh-lin-GHEE-toe) sangat langka pada abad 21. Bukan main lucunya mamalia ini. Berat olinguito 900 gram dan ukuran panjangnya 355 milimeter, dengan tambahan ekor 13 - 17 inci. Sosok imut olinguito nampak seperti persilangan antara kucing rumah dan beruang teddy.
Para peneliti menguji berbagai DNA dan meninjau data-data sebelumnya untuk mengidentifikasi hewan yang ternyata anggota terkecil di famili rakun (Procyonidae) tersebut. Informasi yang mereka dapat kemudian dijadikan acuan untuk menemukan eksistensi olinguito di habitat aslinya.
(Baca juga di sini)
"Penemuan besar ini menunjukkan kepada kita bahwa dunia masih belum sepenuhnya kita singkap," ujar Kristofer Helgen. "Bila karnivora baru dapat ditemukan, kejutan apa lagi yang mungkin menanti kita? Banyak spesies yang belum diketahui dalam sains, dan mendokumentasikan mereka adalah langkah awal mendalami kekayaan serta keragaman Bumi."
Roland Kays, direktur Biodiversity and Earth Observation Lab - North Carolina Museum of Natural Sciences yang mengatur ekspedisi lapangan, mengatakan olinguito hidup secara soliter di atas pohon dan kebanyakan merupakan hewan nokturnal. Ia juga tergolong mahir melompat (jumper) pada pepohonan pada area kanopi hutan. Dan makanannya buah-buahan, serangga serta nektar (sari bunga).
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR