Kepala eksekutif Asosiasi Pemain Sepak bola Profesional, PFA, Gordon Taylor mengatakan FIFA harus memeriksa kelayakan sepatu sepak bola menyusul sejumlah cedera yang dialami pemain.
Taylor meyakini terlalu banyak pemain yang terluka akibat pul sepatu sepak bola hibrida, yang terbuat dari bahan campuran yang bisa menjadi tajam akibat terkikis oleh waktu.
Taylor meminta FIFA melakukan metode uji coba kelayakan dan keamanan sepatu sepak bola.
Dia memberi contoh insiden bulan lalu dimana penyerang Wayne Rooney menderita luka robek di kepala yang membuatnya absen di dua pertandingan penting kualifikasi Piala Dunia.
"Masalah dengan sepatu sepak bola disoroti adalah akibat luka yang dialami kepala Rooney, dekat dengan matanya," kata Taylor. "Tetapi ini juga sesuatu yang bisa berdampak bagi anak-anak yang bermain di taman-taman."
"Lima persen dari semua cedera robek terkait dengan pul sepatu sepak bola. Bukan angka yang tinggi, tetapi ini bisa menjadi ancaman serius. Jadi kita harus melakukan sesuatu."
"Gugatan hukum"
Pul sepatu sepak bola hibrida pertama kali dirilis pada tahun 1996, dan pembuatannya semakin berkembang dengan sejumlah jenis campuran pul besi dan plastik.
Cedera yang disebabkan oleh pul sepatu sepak bola ini bukanlah hal yang baru. Tahun lalu, Rooney juga pernah mengalami luka cedera kaki yang oleh Taylor disebut "sangat dekat dengan arteri utama."
Taylor menambahkan: "Kami telah berbicara dengan pembuat sepatu sepak bola. Mereka mengatakan tidak bisa melakukan uji coba kecelakaan seperti yang dilakukan dengan metode uji kecelakaan mobil, tetapi mereka melakukan uji coba pakai dan sobek."
"Pada saat ini peraturan terkait sepatu sepak bola adalah melalui wasit yang memeriksa keamanan. Saya rasa ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan metode uji kelayakan dan keamanan yang layak."
Jika pemain sepak bola top tetap terluka akibat pul sepatu, Taylor meyakini akan ada gugatan hukum dalam waktu dekat.
Dia mengatakan: "Kita hidup di dunia yang sangat suka berperkara. Jika pemain mengalami cedera yang buruk yang membuat mereka cacat, maka ada kemungkinan konsekuensi hukumnya."
"Ini sangat tergantung pada kita dan pembuat sepatu sepak bola untuk menjamin bahwa mereka dalam kondisi yang aman, harus diingat bahwa ini adalah permainan kontak fisik."
Taylor meminta sepak bola mengikuti contoh yang dilakukan serikat rugby. Pada Agustus 2012, Dewan Rugby Internasional memperkenalkan peraturan baru terkait pakaian bertanding, termasuk penggunaan pul pada sepatu."
Dalam Pasal 4.3 aturan tersebut tertulis : 'pul sepatu pemain harus tidak lebih panjang dari 21 mm, dan harus tidak berbentuk tajam.'
Taylor akan membawa isu ini ke serikat pesepakbola internasional, FIFPro, dan menginginkan FIFA mengelurkan kebijakan kesehatan dan keselamatan yang baru.
Seorang juru bicara FIFA kepada BBC mengatakan: "Jika FIFPro mengangkat isu ini, FIFA akan mengkajinya."
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR