“Biara Cookham yang hilang sempat membuat bingung para sejarawan dengan sejumlah teori mengenai lokasinya. Kami bertujuan untuk memecahkan misteri ini,” ujar Dr Gabor Thomas dalam rilis yang dipublikasikan University of Reading.
“Bukti yang telah kami temukan mengkonfirmasi bahwa biara Anglo-Saxon terletak di tengah-tengah pulau kerikil, di samping sungai Thames yang sekrang ditempati oleh gereja paroki saat ini,” lanjutnya.
Dr Gabor Thomas menjelaskan walaupun asosiasi kerajaan didokumentasikan, hampir tidak ada yang diketahui dari kehidupan di dalam biara ini atau hal-hal lain di sekitar sungai karena kurangnya bukti arkeologis. Maka dari itu, dengan barang-barang yang ditemukan akan memungkinkan para arkeolog untuk mengetahui lebih rinci bagaimana kehidupan biarawan dan biarawati di sana, mulai dari makan, bekerja dan berpakaian.
Lebih lanjut bentangan Sungai Thames di mana Cookham berada membentuk batas yang diperebutkan oleh kerajaan Mercia dan Wessex. Sehingga biara di tempat tersebut memiliki kepentingan strategis dan politik tertentu.
Baca Juga: Temuan Gagang Kunci di Inggris Gambarkan Kekejaman Kekaisaran Romawi
Tata letak biara juga diatur dalam serangkaian zona fungsional yang dibatasi oleh parit. Salah satu zona tampaknya telah digunakan untuk perumahan dan satu lagi untuk kegiatan industri yang diduga untuk pengerjaan logam terlihat dari adanya perapian.
Berbicara tentang Ratu Cynethryth, dia merupakan salah satu wanita paling penting sepanjang sejarah Zaman Anglo-Saxon. Dia merupakan satu-satunya perempuan yang kepalanya terukir di koin pada masa itu.
Dr Gabor Thomas juga menggambarkan Ratu Cynethryth sebagai sosok yang menarik dan memiliki pengaruh. Biara di Berkshire, Inggris ini sangat mungkin menjadi tempat peristirahatan sang ratu.
Baca Juga: Doggerland, 'Atlantis' yang Hilang di Antara Inggris dan Belanda
Cynethryth sendiri masuk dalam ordo religius dan menjadi kepala biara kerajaan setelah kematian Raja Offa di tahun 796 M. Sebelum kematiannya, sang raja memerintah Mercia, salah satu kerajaan Anglo-Saxon yang utama di Inggris. Ratu Cynethryth sendiri meninggal dunia setelah tahun 798 M.
Zaman Anglo-Saxon di Britania diperkirakan berlangsung pada abad keenam, anatar tahun 410 – 1066 M. Periode ini dikenal dengan istilah Dark Ages karena kelangkaan sumber tertulis untuk tahun-tahun awal invasi Saxon.
Sekilas tentang Raja Offa, banyak sejarawan yang menganggapnya sebagai raja Anglo-Saxon yang paling berkuasa sebelum Alfred the Great. Sosoknya dikenal karena pada masa pemerintahannya dibuat sebuah pembatas antara Inggris dan Wales bernama Offa’s Dyke dan masih bisa dilihat sampai sekarang.
Baca Juga: Melihat Ratusan Tulang Bayi dari Zaman Romawi di Israel dan Inggris
Source | : | independent,University of Reading,Historical Association |
Penulis | : | Maria Gabrielle |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR