Nationalgeographic.co.id - Dalam dunia hewan, kura-kura adalah salah satu hewan yang dikenal dengan kelambatan geraknya, siapa sangka dia akan bisa memburu seekor burung yang bisa bergerak dengan cepat, terlebih lagi terbang.
Meskipun baru kali ini terekam secara langsung, ternyata peristiwa yang mencengangkan ini bukanlah kali pertama. Para ilmuwan mengatakan, bahwa kura- kura memang sering kali memburu burung-burung kecil sebelumnya.
“Saya tidak bisa memercayai mata saya saat saya melihat ini,” kata ahli biologi dari University of Cambridge, Justin Gerlach.
Video yang direkam oleh seorang wakil manager konservasi, Anna Zora tersebut mengungkapkan sisi lain dari kura-kura yang selama ini tidak kita ketahui. Perilaku berburu mereka, bukanlah hal yang normal karena yang diketahui selama ini, kura-kura adalah hewan Herbivora.
“Sebelumnya tidak mudah untuk mengetahui apakah kura-kura itu memburu, ataukah burung tersebut sudah mati di depannya dan dia memutuskan untuk menjadikan hewan tersebut santapannya,” kata Gerlach.
Seorang dokter yang sudah meneliti kura-kura raksasa selama 30 tahun, Dr. Gibbs menyatakan bahwa kura-kura memang sudah menujukan rasa penasarannya untuk menyantap burung, terlebih burung-burung kecil. Hal ini bisa dikaitkan dengan kura-kura betina yang memang memiliki rasa penasaran yang besar.
Cara berburu yang masih terlihat kaku dan canggung ini mungkin saja karena kura-kura masih dalam fase belajar cara berburu dan tidak terlalu mengerti apa yang mereka lakukan.
“Saat saya menonton video tersebut, saya merasa terkejut dengan cara mereka berburu yang terlihat canggung,” ujar Dr. James Gibbs, seorang ahli herpetologi di State University of New York dan Konservasi Galapagos yang tidak terlibat dalam penelitian.
Walaupun melihat video kura-kura raksasa memburu seekor bayi burung mungkin sulit dicerna beberapa orang, berburu adalah salah satu indikasi yang digunakan untuk memastikan keberhasilan generasi berikutnya. Dan mungkin inilah yang dilakukan oleh kura-kura tersebut.
Baca Juga: Gembala Sapi Temukan 'Dinosaurus Bercangkang' Berusia 20.000 Tahun
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Source | : | New York Times,Science Alert |
Penulis | : | Agnes Angelros Nevio |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR