Tidur siang memang menyenangkan, tetapi efek sehatnya masih diperdebatkan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ada efek sehatnya, tetapi ada pula yang menunjukkan efek negatif. Penelitian dari Leiden University Medical Center menunjukkan bahwa tidur siang justru meningkatkan risiko diabetes.
Dalam penelitian ini, 27.000 pensiunan di Cina menjadi objek dan dibagi dalam empat kelompok untuk durasi tidur siang mereka. Sebanyak dua pertiga melaporkan bahwa mereka sering tidur siang.
Setelah disesuaikan dengan faktor lain seperti kebiasaan merokok, jam tidur di malam hari dan aktivitas fisik, hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang sering tidur siang terkena risiko diabetes. Tetapi, jangan lupa bahwa tidur siang bukan satu-satunya faktor untuk hal ini.
Untuk mereka yang tidur siang di bawah satu jam malah risiko terkena diabetes menurun drastis. Tetapi, sekali lagi hubungan langsungnya tidak signifikan, sebab banyak faktor lain yang bermain seperti kebiasaan olahraga dan riwayat kesehatan. Walau tidak ditemukan hubungan langsung, para ahli berspekulasi bahwa diabetes menyebabkan tubuh lelah sehingga tidur siang dibutuhkan.
Di Cina sendiri, tidur siang dipraktikkan banyak orang dari berbagai usia. Hal ini diperkirakan menyumbang sedikit untuk risiko diabetes.
Diabetes adalah gangguan metabolisme. Hal ini menyebabkan kadar gula darah seseorang tinggi karena tubuh tidak bisa memproduksi insulin untuk membuang glukosa yang berlebihan dari tubuh, atau sel tubuh resisten terhadap insulin.
Diduga, terlalu banyak tidur di siang hari mengganggu siklus biologis tubuh.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Oik Yusuf |
KOMENTAR