Komunitas Peduli Ciliwung beserta Greeneration Indonesia menggelar berbagai kegiatan dalam rangka Hari Ciliwung. Kegiatan tersebut di antaranya penanaman lebih dari 150 pohon buah di sepanjang sungai—meliputi duku (Lansium domesticum), jamblang (Syzygium cumini), picung (Pangium edule), buni (Antidesma bunius), dan lain-lain. Ada juga sesi diskusi, edukasi warga (pelatihan berkebun, daur ulang, membuat kompos), hingga workshop Sekolah Alam bagi anak-anak.
“Kita sadar bahwa gerakan pemulihan Ciliwung tidak bisa dilakukan dengan sekelompok orang saja,” jelas Sudirman Asun, Koordinator Media dari Komunitas Ciliwung Condet. “Jadi, Hari Ciliwung ini menjadi momentum gerakan bersama masyarakat serta pemerintah untuk mewujudkan kepedulian publik terhadap usaha perbaikan ekologi Ci Liwung.”
Asun mengatakan jelajah dengan susur sungai dari Bojonggede sampai Depok dilakukan pula, pada Minggu (10/11). Rombongan yang berasal dari bermacam-macam komunitas menyusur dengan perahu karet, riverboarding, dan kayak. Pria berkacamata ini menambahkan, harapan dengan Hari Ciliwung, yakni para pegiat bisa bersilaturahmi dan saling berbagi dan menguatkan untuk program bersama Satu Ciliwung yang semakin besar.
Peringatan Hari Ciliwung yang diperingati setiap tanggal 11 November sejak 2012, seyogyanya dilakukan secara tahunan rutin untuk menumbuhkan kepedulian terhadap konservasi sungai.
Upaya dan dukungan yang diberikan oleh berbagai pihak dalam pelaksanaan kegiatan ini sudah sangat baik untuk menyebarluaskan semangat "Konservasi Berbasis Masyarakat" Taman Keanekaragaman Hayati Sungai Ciliwung (Ciliwung Biodiversity Park).
Ci Liwung adalah sungai sepanjang 120 kilometer yang melintasi Provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta. Ci Liwung miliki peran penting bagi kehidupan yang berada di sekitarnya. Peran penting itu, kini mulai terancam dengan banyaknya pencemaran lingkungan baik yang disebabkan oleh kegiatan industri maupun rumah tangga. Penurunan kualitas lingkungan air Ci Liwung memberikan pengaruh bagi setiap makhluk yang bergantung pada kelestariannya.
Berbagai jenis sampah dan limbah bisa ditemukan di Ciliwung. Paling mudah dilihat adalah sampah rumah tangga seperti kemasan plastik dan styrofoam.
Buruknya kualitas air Ciliwung dapat dilihat dari fakta temuan spesies ikan asli yang sudah banyak berkurang. Survei biologi yang dilakukan pada tahun 1910 ditemukan 187 jenis ikan asli Ciliwung. Sedangkan, hasil pendataan ikan asli Ciliwung yang dilakukan oleh Komunitas Peduli Ciliwung Bogor tahun 2009–2011, ditemukan tinggal 20 jenis ikan.
“Ci Liwung adalah aliran nadi kehidupan yang penting bagi warganya, bila itu rusak artinya mencerminkan kehidupan kita juga rusak. Hari Ciliwung merupakan sebuah peringatan, peringatan tersebut tumbuh dan digagas oleh warga sendiri. Semoga ini bisa menjadi tanda tumbuhnya kebersamaan untuk membenahi Ci Liwung dan alam sekitar kita, dimulai dari memperbaiki pola hidup sehari-hari,” tutur CEO Greeneration Indonesia Bijaksana Junerosano.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR