Warga di sekitar lereng Gunung Kelud di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menggelar ritual sesaji Kelud, Sabtu (16/11/2013). Ritual ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.
Sedari pagi warga sudah berkumpul di kawasan gunung setinggi 1.731 meter di atas permukaan laut itu. Mereka mempersiapkan berbagai macam makanan maupun hasil bumi yang mereka rangkai menjadi gunungan.
Gunungan itu kemudian diarak menuju kawasan kaki kubah lava dengan berjalan kaki. Tampak ada lima gunungan yang bertuliskan nama desa pengusungnya, yaitu Desa Sugihwaras, Desa Babadan, Desa Sempu, Desa Pandantoyo, serta Desa Ngancar.
Arak-arakan itu diawali dengan barisan beberapa gadis desa yang mengenakan pakaian tradisional kerajaan Jawa. Berturut-turut diikuti oleh pemuka desa yang membawa bokor emas berisi bunga.
Di kawasan sekitar kubah lava, sesaji itu dibacakan doa yang dipimpin langsung oleh sesepuh adat. Selepas doa, gunungan itu dimakan bersama-sama dan sebagian lain menjadi bahan rebutan untuk dibawa pulang.
Selain warga desa setempat, upacara itu juga diikuti oleh umat Parisada Hindu Dharma. Selain sembahyang, mereka juga membawa berbagai hasil bumi yang ditaruh di kaki Anak Gunung Kelud.
Anak Gunung Kelud merupakan sebutan dari kubah lava yang muncul dari danau kawah saat erupsi 2007. Kubah lava ini menutup hampir keseluruhan danau kawah.
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Kabupaten Kediri, Ni Made Susilowati mengatakan, ritual itu sebagai bentuk rasa syukur terhadap Tuhan yang Mahakuasa maupun segala ciptaannya. "Sesaji itu adalah sebagai simbol ciptaan Tuhan yang menjadi karunia bagi manusia. Misalnya pala pendhem (hasil bumi yang terpendam di tanah), hasil pertanian, hingga peternakan," kata Ni Made ditemui di lokasi ritual.
Ritual itu merupakan tradisi yang berulang setiap tahun. Ritual ekspresi syukur bagi warga lereng Kelud itu mampu menyedot kehadiran para wisatawan. " Selain melihat pemandangan alam, juga menyaksikan ritual sesajinya," kata Kholil, salah seorang pengunjung yang datang dari Mojokerto ini.
Bersamaan pelaksanaan tradisi itu, Pemerintah Kabupaten Kediri juga menggelar Festival Kelud yang berisi pasar wisata hingga panggung terbuka.
Penulis | : | |
Editor | : | Deliusno |
KOMENTAR