Seorang atlet pingpong yang harus menjalani pertandingan juga harus mampu lari 5 km agar bisa meraih dan mengembalikan bola, yang kecepatan maksimumnya bisa mencapai 125 – 140 km per jam. Memang benar, pencapaian refleks dan konsentrasi yang terkondisi merupakan persyaratan utama pada tenis meja kompetitif. Kelincahan kaki, kecepatan, antisipasi, koordinasi, dan taktik juga sangat penting.
Kondisi refleks atau refleks yang dimiliki pemain bukan diperoleh secara genetis, karenanya pemain harus berlatih sejak awal. Apalagi kondisi refleks akan melemah dengan berjalannya waktu. Makin kurang baik kondisi refleksnya, makin cepat hilangnya. Ini menunjukkan, untuk memelihara atau meningkatkan kondisi refleks diperlukan program latihan yang konsisten dalam jangka waktu cukup lama. Maka dari itu untuk menjadi pemain kompetitif, kita harus melakukan latihan terencana selama 4-5 tahun plus memiliki pengalaman pertandingan. Umur paling baik untuk menjadi pemain tenis meja kompetitif pada pria adalah 18-30 tahun, dan pada wanita 16-26 tahun.
Barangkali perlu dicatat adanya sedikit perbedaan antara pria dan wanita dalam respons fisiologis. Persisnya, dalam mengembangkan keterampilan neuromuskuler untuk meningkatkan tenaga otot (terutama pada lengan yang digunakan untuk main), daya tahan otot (pada lengan yang digunakan untuk main dan kedua kaki), serta daya tahan jantung dan pernapasan. Ini terjadi lantaran wanita sedikit lebih lemah.
Karena kebugaran fisik dan mental diperlukan dalam tenis meja kompetitif, pemeriksaan klinis terhadap atlet-atlet tenis meja harus betul-betul teliti. Selain pemeriksaan fisik lengkap, juga harus dilakukan evaluasi terhadap metode latihan, pengaturan makan, keadaan lingkungan, masalah usia, seks, dan pekerjaan, serta pencegahan cedera.
Karena merupakan olahraga indoor, maka perlu diberikan perhatian pada kondisi paru-paru. Artinya, secara periodik haruslah diadakan pemeriksaan fisik, laboratorium, dan pemeriksaan dengan sinar rontgen. Juga karena permainan ini biasanya menggunakan sinar lampu, pemeriksaan mata secara periodik juga sangat dianjurkan.
Nah, kalau semuanya beres, bersiaplah menjadi atlet tenis meja andal, atau kalau bukan atlet, setidaknya pemain kehidupan yang lebih gesit dan bugar. Berkat tenis meja.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR