Bertamu ke Tarempa yang menjadi ibu kota Kabupaten Kepulauan Anambas terasa suasana nan tenang. Terletak di Pulau Siantan, diapit beberapa pulau besar, antara lain Pulau Matak, Pulau Bajau dan Pulau Mubur serta ratusan pulau kecil, yang disebutkan oleh Drs Tengku Mukhtaruddin, Bupati Tarempa, "Jumlah pulaunya mencapai 255 dan sebesar 30 persen dihuni penduduk."
Memasuki Tarempa dengan angkutan sarana transportasi laut (saat itu saya menggunakan KAL Baruk, baca kisah selengkapnya di sini) dari Conoco Jetty setelah mendarat di lapangan terbang Matak, pandangan akan singgah ke bebatuan granit yang menghias salah satu sisi pulau. Lantas turun di depan Pangkalan TNI-AL (Lanal) Tarempa dan cukup melangkahkan kaki sebentar, tibalah sudah di pusat kota nan mungil.
Beberapa tempat pesiar di sini adalah air terjun Temburun dan tentu saja jajaran bebatuan raksasa yang sekilas mengingatkan pada pantai-pantai di Belitung barat. Unik dan dapat ditempuh dalam waktu cukup singkat, dengan menyusur tepian laut. Silakan nikmati pula tutupan terumbu karang di perairannya yang terlihat masih bagus. Sementara untuk mencapai air terjun, perlu mendaki sebuah bukit terlebih dahulu.
Bila ingin cendera mata khas, carilah batik tarempa. "Beberapa motif dari batik Tarempa ini sudah dipatenkan," ujar Tengku Mukhtaruddin. "Juga pernah diangkat oleh desainer Ramli almarhum untuk dijadikan bahan adi busana karyanya."
Cendera mata batik ini pula yang saya dapatkan sebagai kenang-kenangan saat berkunjung ke Tarempa. Desain batiknya dibuat dengan cara dicetak, sementara bagian bawah disulam dengan benang keemasan. Indah serta mengilat. Terima kasih untuk buah tangan dari Kepulauan Anambas.
Penulis | : | |
Editor | : | Jessi Carina |
KOMENTAR