Di sebuah wilayah terpencil Danau Michigan dekat Poverty Island, baru-baru ini ditemukan sebuah artefak berupa balok kayu — yang mencuatkan pertanyaan: apakah itu puing-puing dari kapal karam abad ke-17 Griffin, yang nasibnya tetap potongan teka-teki sampai sekarang ini?
Nampaknya misteri tersebut memang masih berlanjut. Karena, balok atau papan kayu yang ditemukan menonjol dari dasar Danau Michigan itu mungkin juga berasal dari sisa peralatan memancing yang digunakan orang-orang yang bermukim di danau, antara abad ke-19 dan abad ke-20.
Setelah 12 tahun riset dan proses hukum, pemerintah Amerika Serikat mengakui klaim Prancis atas bangkai kapal. Para arkeolog Prancis pada bulan Juni lalu pun akhirnya mencabut balok sepanjang sekitar 6 meter dan menggali bagian bawahnya untuk menyelidiki.
Hasilnya mengecewakan. Survei tersebut tak dapat memastikan keberadaan bangkai kapal ini di bawah lapisan tebal endapan dan remis yang menutup bagian bawah Danau Michigan.
Griffin dirancang oleh seorang penjelajah Prancis legendaris bernama Rene Robert Cavelier de la Salle. Ia mengadakan perjalanan menyusur Danau Besar hingga turun ke Mississippi dalam pencarian atas apa yang dia yakini keliru—yakni jalan menuju Cina dan Jepang.
Kapal dengan enam awak dan muatan fur ini menghilang tanpa kejelasan hanya beberapa bulan sejak diluncurkan. Hal ini masih diperdebatkan oleh para ahli. Ada beberapa teori, di antaranya kapal mengalami kecelakaan di dalam badai dahsyat, kapal diserang dan dibakar oleh suku asli, atau ditenggelamkan oleh kru yang memberontak.
Kata Dean Anderson, arkeolog negara bagian Michigan, sebagaimana dituturkan kepada Associated Press, memang tidak bisa dibilang terdapat bukti dari elemen kapal dan mereka masih ingin mencari bukti-bukti.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR