Beberapa tahun lalu telepon seluler buatan Cina seringkali jadi bahan olok-olok sebagai produk rumahan yang murah. Namun sekarang jangan memandang Cina dengan sebelah mata. Negara berpenduduk sejumlah 1,3 miliar jiwa ini bertumbuh menjadi pusat produksi ponsel pintar papan atas.
Seiring dengan melonjaknya kebutuhan informasi dan komunikasi, produsen telepon pintar Cina yang mulai melebarkan sayap ekspansi antara lain Lenovo, Huawei, dan Oppo. Bahkan, produsen telepon pintar di luar Cina pun, seperti Sony Mobile, ponsel dari Jepang, sekarang memercayakan produksi telepon pintar mereka di Cina.
Salah satu di antara produsen-produsen telepon pintar Cina yang berkembang pesat adalah Oppo Mobile Telecommunications. Meski baru terjun ke industri ini sejak tahun 2010, Oppo telah meluncurkan 10 model telepon pintar kelas menengah ke atas, dan mampu menduduki market share 20 persen untuk pasar di Cina.
Dengan berbagai macam produk yang dihasilkan, selain merambah pasar telepon pintar di Cina, Oppo sekarang telah melebarkan bisnis ke sejumlah negara seperti Thailand, Vietnam, Rusia, Indonesia, India. Bahkan dalam waktu dekat—Mexico.
Product Planning Department Oppo, Venus, mengungkapkan, dalam sebulan Oppo mampu memproduksi rata-rata 300.000 telepon pintar. Sehingga, dalam setahun kapasitas produksinya bisa mencapai 3,6 juta unit.
Di Indonesia Oppo mulai meramaikan pasar telepon pintar sejak Maret 2013. Membidik konsumen menengah atas dengan menawarkan harga telepon pintar Rp1,8 juta sampai Rp6 juta.
Sebelum dipasarkan ke publik, produk-produk telepon pintar Oppo menjalani berbagai macam tahap pengujian yang sangat ketat. Pengujian dilakukan pada tiap-tiap bagian suku cadang beserta unit yang telah dirakit. Termasuk tes uji ketahanan.
Karena keseriusannya terjun ke bisnis telekomunikasi, Oppo juga mengerahkan 1.500 insinyur untuk memperkuat riset dan pengembangan produk serta inovasi telepon pintar mereka. Langkah ini dilakukan sebagai upaya perusahaan ini untuk mematahkan stigma bahwa produk ponsel pintar Cina sebagai "ponsel rumahan".
Oppo rata-rata melakukan riset 9 hingga 12 bulan, mulai dari saat munculnya ide hingga telepon pintar diproduksi. Khusus untuk telepon pintar Android terbaru N1, mereka menghabiskan waktu riset hingga 18 bulan. Hasilnya, N1 merupakan telepon pintar yang dibekali dengan kamera putar berkapasitas 13 megapiksel, fasilitas O-Touch pada bagian belakang untuk memudahkan navigasi, serta remote control yang memudahkan guna mengambil gambar dari jarak jauh. Canggih.
Sementara untuk mendukung industrinya, Oppo diperkuat dengan jumlah total 8.000 orang karyawan. "Seluruh detail, spesifikasi, ketahanan, dan estetika telepon pintar kami perhatikan."
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR