“Lonceng kematian Asian Games akan berbunyi di Jakarta.” Ramalan melecehkan dari The Straits Times Singapura. Saat itu Indonesia memang belum memiliki sarana dan prasaran olahraga.
Tapi menurut catatan R Maladi menyambut 20 tahun Yayasan Gelora Senayan, 20 September 1982, Komite Olahraga Indonesia (KOI) telah menyiapkan diri jadi tuan rumah sejak Asian Games I/1951. Jadi, begitu Jakata ditunjuk, KOI telah bisa menyampaikan rencana persiapan Asian Games IV secara lengkap dan rinci pada pemerintah.
Bagi Presiden Soekarno, arsitek lulusan TH-Bandoeng, yang sejak muda memimpikan merancang bangunan megah, inilah kesempatan mewujudkan pesta olahraga yang akan jadi kebanggaan dan meningkatkan harga diri bangsa Indonesia. Gelora tercatat sebagai rancangan kompleks olahraga pertama di dunia yang lengkap memperhitungkan segala aspek.
Selain sarana olahraga (Stadion Utama, Istora, Stadion Renang, Atletik, Bulutangkis, Basket, Hoki, Tenis, Voli). juga perkampungan atlet internasional yang saling berdekatan.
*) dimuat di National Geographic TRAVELER Vol II No.02, Maret-April 2010, hlm.26-31
Penulis | : | |
Editor | : | Kahfi Dirga Cahya |
KOMENTAR