Sejumlah spesies baru dari Indonesia berhasil diungkap oleh para ilmuwan, baik dari Indonesia, luar negeri, maupun lewat kolaborasi. Beberapa penemuan terbilang mengejutkan sebab tidak hanya dinyatakan sebagai spesies baru, tetapi juga genus baru.
Dari sekian spesies baru yang ditemukan di Indonesia, ada lima spesies yang terbilang istimewa dilihat dari kelangkaannya, kejutan ketika menemukannya, serta dari karakteristiknya. Berikut lima spesies tersebut.
Rio mengatakan, anggrek tersebut dikatakan bercula sebab punya "tonjolan kalus berukuran cukup besar yang menyeruak dari bibir bunganya sehingga tampak menyerupai cula".
Spesies ini ditemukan lewat hasil pembelajaran koleksi anggrek di Kebun Raya Purwodadi. Anggrek bercula tersebut dikoleksi dari wilayah Kalimantan Barat pada tahun 2006. Penemuan bunga ini dipublikasikan di Malesian Orcid Journal edisi Februari 2013.
Tikus dikatakan berduri sebab bulu-bulunya keras, tak seperti tikus umumnya. Bagian punggung tubuhnya berwarna coklat dengan ujung ekor berwarna putih dan bagian perut yang kelabu terang.
Tikus ini memiliki nama Halmaheramys bokimekot, sesuai nama tempat penemuannya. Tikus ini juga unik sebab sementara hewan di timur Indonesia lebih punya karakteristik Australia, tikus ini punya karakteristik Asia. Bukan cuma spesies baru, tikus ini juga genus baru.
Dalam publikasi di jurnal PLOS ONE, George Sangster, pemimpin penelitian dari Swedish Museum of Natural History, mengatakan bahwa burung hantu ini menghasilkan suara "pok" dan sesekali lebih panjang, "poook".
Temuan ini terbilang spesial sebab selama 100 tahun belakangan jarang terdengar temuan spesies burung hantu baru.
Temuan hiu berjalan ini istimewa sebab merupakan jenis hiu berjalan pertama yang ditemukan di Halmahera sekaligus memberi petunjuk bahwa penyebaran hiu berjalan ternyata sama dengan penyebaran burung cendrawasih.
Hiu berjalan ini ditemukan lewat kerja sama LIPI, The Nature Conservancy (TNC), Universitas Khairun, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), dan Conservation International (CI).
Paracheilinus rennyae hanya bisa ditemukan di kawasan terumbu karang Pulau Flores dan Taman Nasional Komodo yang masuk dalam kawasan Segitiga Terumbu Karang dunia. Ikan karang spesies baru ini unik karena pola warnanya serta sirip punggung, belakang, serta ekor yang berbentuk lingkaran.
Flasherwrasse selalu menjadi ikan favorit penyelam dan fotografer bawah laut karena pola warna biru dan merahnya yang menarik, biasa ditunjukkan saat ritual kawin sebelum Matahari tenggelam.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR