Chang'e 3 dan Yutu milik Cina adalah pesawat ruang angkasa pertama yang mendarat di permukaan bulan sejak tahun 1976. Bersama-sama, mereka telah membuat Cina sebagai negara ketiga yang pernah mendarat di bulan.
Amerika Serikat kehilangan minat dalam menjelajah bulan setelah program Apollo berakhir pada tahun 1970-an. Tapi situasi berubah, kata Christopher McKay, seorang ilmuwan planet NASA. "Keadaannya benar-benar mulai memanas dalam hal eksplorasi bulan."
Dalam edisi Desember New Space, McKay pun berpendapat bahwa Amerika Serikat harus mendirikan basis penelitian permanen berawak di bulan. Berikut alasannya.
1. Mempertahankan pengaruh AS
Selama beberapa dekade, Amerika Serikat dan Uni Soviet adalah satu-satunya negara yang mendarat di bulan. Sekarang beberapa "pemain baru"--termasuk Cina, India, dan perusahaan swasta seperti SpaceX dan Moon Express--tertarik mengunjungi bulan, dan mereka mendemonstrasikan kemampuan teknologi untuk melakukannya.
Jika ingin memiliki suara dalam bagaimana masyarakat internasional menaklukan bulan, McKay mengatakan, Amerika harus aktif di bulan.
Henry Hertzfeld, yang mengajar hukum antariksa di George Washington University di Washington, DC, mengungkapkan beberapa kekhawatiran tentang peran NASA dalam misi masa depan ke bulan. "Kami melihat banyak kemitraan terbentuk tanpa Amerika Serikat. Ini mungkin bahwa kita (AS) sedang tertinggal dari sesuatu yang kita mulai karena kita terfokus pada hal-hal lain."
2. Membuka jalan bagi aplikasi lain
Menurut McKay, Program Antartika AS yang dijalankan oleh National Science Foundation memberikan model yang baik bagaimana basis penelitian bulan harus dijalankan. AS telah mempertahankan basis penelitian kecil di Antartika terus-menerus selama 60 tahun, sekaligus membuka jalan bagi wisatawan Antartika.
Demikian pula, penelitian berawak di bulan bisa membuka jalan bagi wisatawan ruang angkasa, industri pertambangan, dan perkembangan industri swasta.
3. Belajar lebih banyak tentang bulan
Bulan mengandung banyak misteri, termasuk bagaimana terbentuknya bulan. Dari penelitian dasar lunar, para ilmuwan berpotensi menjelajahi tabung lava gua bulan, mencari tanda-tanda aktivitas geologi, dan menyelidiki petunjuk es air yang ditemukan di kawah gelap kutub bulan.
"Setiap tahun, hal-hal baru akan ditemukan di bulan yang akan menimbulkan pertanyaan baru dan menelurkan penelitian baru," kata McKay.
4. Menilai dampak kesehatan hidup dalam ruang angkasa
Membangun penelitian ini bisa membantu kita mempelajari lebih lanjut tentang efek dari ritme sirkadian, isolasi, dan radiasi dosis tinggi. Semua informasi itu akan berguna untuk eksplorasi ruang angkasa masa depan.
5. Belajar membangun dan mengoperasikan basis extraterrestrial
Jika kita pernah ingin membangun kehidupan di Mars, langkah pertama mungkin untuk membuktikan diri di bulan.
Sebuah penelitian lunar akan memberikan NASA keahlian di bidang teknik dan operasi sistem pendukung kehidupan, sumber energi berkelanjutan, penyediaan makanan dan pendaurulangan air.
Namun, Robert Zubrin, presiden Mars Society, tidak setuju bahwa bulan merupakan langkah penting dalam perjalanan ke Mars. Ia justru menunjukkan bahwa basis di bulan bisa menjadi aplikasi pendukung misi Mars.
McKay membantah bahwa membangun basis di bulan seperti pergi berkemah di halaman belakang Anda ketika Anda sedang mempersiapkan untuk berkemah di Sahara. "Jika Anda bisa berkemah di halaman belakang Anda, itu tidak berarti Anda siap untuk ke Sahara. Tapi jika Anda tidak bisa berkemah di halaman belakang Anda, maka Anda pasti tidak siap untuk pergi ke padang gurun. Jika kita tidak bisa melakukannya di bulan, tidak ada kemungkinan bahwa kita bisa melakukannya di Mars."
6. Menjadi spesies antarplanet
Menurut McKay, jika manusia ingin menjadi spesies antarplanet kita bayangkan diri kita menjadi spesies antarplenet, lalu saatnya untuk mulai membuktikan bahwa kita dapat bertahan hidup untuk spesies antarplenet.
Program lunar NASA saat ini terdiri dari tiga pengorbit yang mencari air es, mempelajari angin matahari, dan menganalisis atmosfer bulan. Lunar Reconnaissance Orbiter tengah mencari lokasi pendaratan potensial untuk misi berawak masa depan. Namun sayangnya, pada saat ini misi tersebut belum direncanakan.
Sampai saat ini, uanglah yang menjadi kendala terbesar untuk misi bulan berawak ini. McKay mengatakan, bekerja sama dengan perusahaan swasta, memanfaatkan inovasi seperti 3-D printing, dan mengambil keuntungan dari off-the-shelf elektronics bisa membuat mini bulan ini terjangkau. "Ini bukan berarti bahwa jauh lebih sulit daripada memasok dan mengoperasikan stasiun luar angkasa," katanya.
Henry Hertzfeld menambahkan, jika kita akan memiliki penerbangan antariksa manusia, bulanlah yang paling masuk akal untuk saat ini.
Penulis | : | |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR