Sekitar 3,3 juta hektare lahan pertanian di Cina penuh dengan logam berat dan bahan kimia lain dan tidak bisa ditanami, menurut pemerintah. Data itu merupakan sekitar 2 persen dari lahan pertanian Cina.
Sejumlah kalangan menyebut, faktor meningkatnya industri, terlalu banyaknya penggunaan bahan kimia, serta rendahnya penerapan pengawasan lingkungan menyebabkan kekhawatiran terkait keselamatan pangan di Cina.
Tahun ini ditemukan kandungan logam berat kadmium—yang jika terakumulasi dalam jangka panjang dapat merusak ginjal dan tulang—di hampir setengah jumlah beras yang dijual di Guangzhou.
Wakil menteri urusan lahan dan sumber daya Wang Shiyuan, mengatakan kepada para wartawan bahwa Cina akan mengatasi masalah itu dengan anggaran puluhan miliar yuan per tahun. Wang mengatakan langkah itu termasuk merehabilitasi tanah yang terkontaminasi serta pasokan air tanah.
Wang juga mengatakan lahan yang terkontaminasi tidak boleh ditanami lagi untuk mencegah logam berbahaya masuk ke rantai makanan.
"Sebelumnya ada laporan tentang beras yang terkontaminasi kadmium, masalah-masalah seperti ini telah ditangani," ungkap Wang.
Para peneliti pemerintah sebelumnya mengatakan sekitar 70 persen lahan di Cina kemungkinan bermasalah.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR