Sekitar seribu orang di propinsi Alberta, Kanada, diduga terinfeksi strain flu H1N1. Menurut keterangan pejabat kesehatan propinsi setempat, wabah flu tersebut sudah memakan lima korban tewas, sementara 250 lainnya dirawat di rumah sakit.
"Beberapa minggu ini, kami melihat peningkatan luar biasa pada kasus influenza di Alberta. Umumnya yang terinfeksi adalah usia muda dan dewasa yang sehat," kata Fred Horne, pejabat tersebut.
Dia mengatakan, mereka yang kini tengah menjalani perawatan umumnya berusia muda atau pekerja. Menurut Horne, sejauh ini hanya satu dari lima penduduk di Alberta yang mendapat vaksin influenza. Berkaca dari situasi ini, ia memperingatkan warganya untuk segera memperoleh vaksin untuk pertahanan diri.
Provinsi Alberta saat ini memperpanjang jam pelayanan untuk memberikan vaksin flu. Diharapkan sebelum Februari, yang merupakan bulan puncak serangan flu, sebagian besar masyarakat sudah memperoleh vaksin.
"Serangan flu telah mengakibatkan penuhnya ruang perawatan di ruang emergency. Serangan juga mulai membatasi akses tempat tidur di rumah sakit, dan fasilitas kesehatan lainnya," kata Horne. Public Health Agency of Canada menyatakan, sekitar 90 persen kasus pada musim flu kali ini disebabkan virus H1N1. Sebelumnya The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyatakan, serangan H1N1 didominasi pasien berusia muda dan dewasa.
Pada 2009, H1N1 juga pernah menimbulkan pandemi dengan lebih dari 203 ribu korban jiwa. Serangan H1N1 kerap disebut flu babi, karena virus pertama kali ditemukan pada hewan tersebut. Peneliti mengidentifikasi para korban umumnya berusia muda dan tinggal di bagian tertentu benua Amerika, misalnya Meksiko, Argentina, dan Brazil.
Walau pada 2010 WHO menyatakan pandemi H1N1 telah dikendalikan, nyatanya virus ini masih muncul pada musim serangan flu. Menurut CDC, hal serupa juga terjadi di Amerika Serikat.
Dalam laporannya CDC mengatakan, pada 2013 ada lebih dari 1.500 kasus serangan H1N1 yang berhasil dikonfirmasi. Beberapa orang dewasa asal Texas tewas akibat flu babi, termasuk beberapa remaja dari Houston. Beberapa laporan menyatakan, serangan H1N1 telah menyebar hingga Alaska, Kansas, New York, Pennsylvania, dan Wyoming.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR