Kedua, akses yang relatif sulit dijangkau. Padahal, lokasinya sangat strategis. Kalaupun dekat dengan halte transjakarta (Karet), tidak didukung oleh jalur pedestrian yang memadai. Saat pengunjung turun di halte Karet, mereka harus berjuang untuk dapat mencapai Lotte Shopping Avenue, Kuningan City, Mall Ambassador, ITC Kuningan, atau hotel dan perkantoran di sekitarnya.
Kondisi jalur pedestrian yang sempit, berdebu, gersang, kotor dan terkadang diselingi kios tambal ban, PKL, dan parkir liar, adalah tantangan yang harus mereka taklukkan. Belum lagi para pengendara motor yang kerap menyerobot jalur pedestrian.
Oleh karena itu, sebelum kadung tak dapat dibenahi, Yayat mengusulkan kepada pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan pengembang yang menggarap wilayah ini untuk bekerja sama. Mereka harus duduk bersama membentuk sebuah Badan Otorita Zona Wisata Internasional yang bertanggung jawab atas penataan kawasan, transportasi kawasan, keamanan, kenyamanan, kebersihan, dan bahkan promosi serta publikasi kawasan di dunia internasional.
Jika kontestasinya adalah sabuk wisata dan belanja internasional, konteks pelayanan berkualitas dari berbagai segi itulah yang harus dikedepankan.
Penulis | : | |
Editor | : | Kahfi Dirga Cahya |
KOMENTAR