Bicara soal air tidak akan pernah selesai. Bagaimana tidak? Kehidupan kita di dunia ini sangat terpengaruh pada keberadaannya.
Kesehatan fisik kita akan terjamin jika kita cukup mendapat pasokan air bersih. Kebutuhan akan air begitu tinggi. Lebih dari 200 liter setiap orang menggunakan air setiap hari.
Namun, tak hanya air bersih, limbah buangannya pun sangat berpengaruh pada kesehatan kita. Sistem pembuangan yang lancar dari air buangan ini (baik padat maupun cair) akan menentukan kesehatan dan kenyamanan hidup kita.
Kesulitan mendapatkan air bersih dan distribusi air yang tidak lancar menjadi masalah yang kerap muncul dalam kehidupan kita, di rumah maupun di mana pun kita berada. Begitupun dengan air buangan yang tak terkelola dengan baik, dapat menjadi sumber masalah yang berpotensi menghasilkan masalah-masalah lain yang lebih besar.
Setiap rumah tinggal menghasilkan limbah dari aktivitas yang dilakukan oleh penghuninya. Ini berasal dari dapur, kamar mandi, dan kloset. Menjadi masalah yang sangat fatal, jika pembuangan air limbah ini terganggu. Pencemaran lingkungan dan berbagai jenis penyakit (pencernakan, kulit, dan pernapasan) bisa muncul.
Pemipaan sebagai urat nadi
Kunci dari semua permasalahan tentang air dan distribusinya adalah pada sistem pemipaan (plumbing). Sistem pemipaan ini ibarat urat nadi bagi penghuni rumah dalam beraktivitas. Hampir seluruh kegiatan di dalam rumah (memasak, mencuci, mandi, perawatan rumah) menggunakan air. Yang ditangani oleh sistem ini tak hanya air bersih, namun juga air kotor, air bekas, air hujan, dan kotoran.
Karenanya, kondisi sitem pemipaan harus prima dan dijaga agar tak terjadi gangguan. Gangguan pada sistem ini bisa terjadi karena masuknya kotoran, tikus, serangga dalam pipa atau tangki penyimpanan air, atau adanya karat pada bahan pipa atau tangki.
Untuk itulah sistem pemipaan harus direncanakan dan dibuat secara cermat dan benar, bahkan sejak dari awal dimulainya proses pembangunan rumah. Karena jika tak direncanakan dari awal, ketika terjadi kerusakan maka akan menimbulkan banyak kerugian.
Penulis | : | |
Editor | : | Kahfi Dirga Cahya |
KOMENTAR