Studi yang dilakukan oleh Badan Atmosfer dan Kelautan Amerika Serikat (NOAA) dan Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menegaskan bahwa Bumi semakin panas.
Kedua institusi tersebut menyebut tahun 2013 sebagai tahun terpanas sepanjang masa yang telah tercatat.
Laporan NOAA mencatat bahwa tahun 2013, bersama tahun 2003, adalah tahun terpanas keempat sepanjang masa.
Sementara, menggunakan metode yang sedikit berbeda, NASA menyatakan bahwa 2013 adalah tahun terpanas ketujuh setelah 1880, bersama dengan tahun 2009 dan 2006.
Tahun 2013 juga dinyatakan sebagai tahun terpanas ke-37 secara berturut-turut ketika suhu Bumi lebih tinggi dari abad ke-20.
Selain itu, tahun lalu juga dinyatakan sebagai salah satu dari 10 tahun terpanas sepanjang abad ke-21.
Gavin Schmidt, Deputi Direktur NASA, mengungkapkan bahwa adanya salju, suhu dingin ekstrem, dan lainnya tak mampu menampik fakta bahwa Bumi telah memanas.
"Jangka panjangnya jelas. Tak akan hilang. Tidak ada kesalahan dalam perhitungan kami," ungkapnya seperti dikutip ABC, Rabu (22/1).
Selama tahun 2013, Australia mengalami tahun terpanas dalam 104 tahun terakhir. Sementara itu, Botswana dan Namimbia mengalami kemarau terparah dalam 30 tahun terakhir.
Hampir semua daratan di Bumi pada tahun lalu mencetak suhu terpanas. Hanya wilayah tengah Amerika Serikat yang memiliki suhu di bawah rata-rata.
Bumi yang semakin memanas salah satunya dipicu oleh emisi gas rumah kaca. Perlu upaya menekan emisi sehingga Bumi masih dapat mendukung kehidupan dalam jangka waktu lama.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR