Konsep "Internet of Things" banyak digaungkan belakangan ini, di mana perangkat-perangkat dalam kehidupan manusia akan terhubung ke jaringan internet. Bersama itu bermunculan pula alat-alat rumah tangga "pintar" seperti TV pintar atau kulkas.
Tapi, di balik itu ada bahaya yang mengintai. Apakah bahaya yang mengintai televisi pintar?
Setiap perangkat yang terhubung ke internet memiliki celah keamanan yang dapat dieksploitasi oleh hacker. Alat di luar komputer, seperti TV misalnya, pun tak luput dari risiko ini.
Banyak pengguna yang menggunakan alat-alat tersebut untuk melakukan kegiatan penting tanpa menyadari ancaman yang ada. Hal itu disampaikan oleh wakil presiden wilayah Asia Tenggara lembaga sekuriti Symantec, Eric Hoh, ketika berbicara dalam acara konferensi pers Symantec Symposium 2014 di Jakarta, Selasa (18/2).
"Contohnya, saya sendiri sering mengecek rekening bank lewat TV karena merasa nyaman dengan layarnya yang besar. Masalahnya adalah orang-orang tak menyadari bahwa data mereka bisa dicuri lewat koneksi online oleh peretas," ujar Hoh.
Apabila terjadi serangan, lanjut Hoh, yang disasar hacker bukanlah perangkat-perangkat "pintar" itu sendiri, melainkan informasi yang disampaikan pengguna melalui berbagai layanan online. Informasi ini bisa berupa nomer artu kredit, jaminan sosial, dan lain sebagainya.
Di sisi lain, alat macam kulkas pintar tentu tak bisa dengan mudah dipasangi antivirus. Update software pun bisa dipertanyakan kesinambungannya. Maka dari itu, Hoh menjelaskan bahwa metode pengamanan lain perlu diterapkan untuk mengurangi resiko serangan terhadap smart devices yang terhubung ke internet.
"Kami sedang mengeksplorasi kemungkinan bekerjasama dengan produsen chip untuk menanam fitur keamanan di dalam prosesor yang digunakan perangkat pintar. Symantec, misalnya, selama ini memiliki hubungan dekat dengan Intel, kami berharap bisa menelurkan produk seperti itu," papar Hoh.
Dengan mengintegrasikan fitur keamanan di dalam chip, nantinya diharapkan risiko serangan hacker terhadap TV, kulkas pintar, dan para kerabatnya bisa dikurangi. Untuk saat ini, tak ada salahnya sedikit berhati-hati saat memasukkan informasi penting menggunakan perangkat-perangkat tersebut.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR