Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta menyatakan sektor pariwisata di wilayah tersebut mulai bangkit seiring dibukanya kembali Bandara Adi Sutjipto yang menjadi salah satu pintu masuk wisatawan.
"Pembukaan bandara usai ditutup akibat abu vulkanik akan mendorong pulihnya pariwisata di Kota Yogyakarta yang selama sekitar satu pekan hanya bisa ditempuh melalui jalur darat," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta, Eko Suryo Maharso di Yogyakarta, Rabu (19/2).
Menurut Eko, abu vulkanik erupsi Gunung Kelud yang menyelimuti Kota Yogyakarta pada akhir pekan lalu memberikan dampak yang cukup signifikan pada penurunan kunjungan wisatawan hingga sekitar 60 persen.
"Kami sudah banyak menerima telepon, fax dan surat elektronik dari berbagai kota lain yang menanyakan kondisi Yogyakarta dan apakah sudah bisa dikunjungi," kata Eko.
Eko berharap, sektor pariwisata yang menjadi lokomotif penggerak ekonomi di Kota Yogyakarta sudah kembali pulih seperti sedia kala pada pekan depan.
Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro, Syarif Teguh mengatakan, kawasan Malioboro yang menjadi ikon utama pariwisata di Yogyakarta sudah bisa dikunjungi wisatawan.
"Pada Selasa (18/2) malam, sudah ada rombongan pelajar yang datang mengunjungi Malioboro. Pedagang juga sudah beraktivitas seperti semula, termasuk komunitas parkir. Aktivitas perekonomian sudah kembali pulih," katanya.
Syarif menambahkan, proses pembersihan Malioboro dari abu vulkanik juga masih terus dilakukan agar wisatawan yang datang semakin nyaman dan tidak terganggu oleh abu vulkanik.
Sedangkan Ketua Badan Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta (BP2KY), Deddy Pranawa Eryana mengatakan, pemulihan sektor pariwisata tidak bisa hanya dilakukan oleh Kota Yogyakarta saja tetapi harus dilakukan bersama dengan DIY dan kabupaten lain.
"Perlu ada kegiatan bersama dengan Pemerintah DIY dan pemerintah kabupaten lain untuk menunjukkan bahwa DIY sudah aman dan nyaman dikunjungi," katanya.
Pemerintah, lanjut Deddy, perlu memperhatikan infrastruktur pendukung pariwisata agar wisatawan yang datang tetap merasa nyaman. "Sudah ada biro perjalanan pariwisata dari Malaysia yang meminta informasi mengenai kondisi Yogyakarta dan apakah bandara sudah dapat berfungsi atau belum. Kami berharap, dalam waktu dekat pariwisata sudah kembali pulih," katanya.
Penulis | : | |
Editor | : | Deliusno |
KOMENTAR