Hubungan antara temperatur dan kejahatan telah diteliti bertahun-tahun dan kriminolog sepakat bahwa cuaca panas meningkatkan kriminalitas. Untuk mengetahui seberapa jauh pengaruhnya, Matthew Ranson, peneliti dari Abt Associates, Cambridge, Massachusetts mempelajari angka dari database Uniform Crime Reports bulanan milik FBI.
Data tersebut terdiri dari kejahatan yang dicatat oleh kepolisian pada hampir 3000 wilayah di Amerika Serikat antara 1980 sampai 2009.
Ia mengombinasikan data itu dengan informasi cuaca harian untuk mengetahui hubungan tingkat kriminalitas dengan temperatur maksimum harian. Sebuah model matematika dan skenario mederat di mana dunia menghangat sebesar 2,8 oC tahun 2100, digunakan.
Hasilnya, ada sedikit peningkatan kriminalitas, antara 0,5 sampai 3,1 persen tergantung tipe kejahatan. Namun jumlah itu sudah cukup besar. Antara 2010 sampai 2099, akan terjadi tambahan 22.000 pembunuhan, 180.000 ribu pemerkosaan, 1,2 juta kekerasan, 2,3 juga kejahatan ringan, 260 ribu pencopetan, 1,3 juga perampokan, 2,2 juga kasus pencurian, dan 580 ribu pencurian kendaraan. Itu baru di AS saja.
“Ada banyak faktor lain yang mempengaruhi kejahatan, mulai dari ekonomi, perubahan kultur, smpai faktor sosial. Namun efek buruk dari dunia yang lebih panas akan tetap berpengaruh di balik semua itu,” kata Ranson. “Ada hubungan sejarah yang kuat antara temperatur dan kriminalitas dan tampaknya itu akan berlanjut di masa datang,” ucapnya.
Penulis | : | |
Editor | : | Deliusno |
KOMENTAR