Sepak bola modern kini telah memadukan beragam budaya. Pemain dari berbagai budaya dan latar belakang etnis sekarang ini telah berbagai posisi sebagai bintang lapangan hijau.
Memang, terkadang ketidaknyamanan terlihat karena isu perbedaan ini. Lihat saja bagaimana kasus rasialis masih terjadi, bahkan tak jarang para pemain juga turut berperan di dalamnya. Contoh yang masih lekat di benak kita bisa dilihat dari kasus yang melibatkan Luis Suarez dan Patrice Evra.
Tapi, nyatanya sepak bola yang multikultural sudah dimulai jauh sejak dulu, tepatnya pada akhir tahun 1800-an. Di area yang digadang-gadang menjadi asal sepak bola, Britania, di mana olahraga tersebut didominasi oleh para pemain kulit putih, seorang Andrew Watson berhasil melakoni debutnya di timnas Skotlandia, menjadi pemain kulit hitam pertama di level internasional.
Bek kiri yang kala itu bermain bagi Queen's Park tersebut mengecap penampilan pertamanya bersama timnas Skotlandia tepat pada hari ini, 132 tahun silam. Tentunya, pada era ketika orang kulit hitam masih didiskreditkan, jalan yang dilalui Watson jauh dari kata mudah.
Lahir di British Guiana sebagai anak dari seorang pemilik perkebunan gula yang cukup kaya - Peter Miller Watson - dan wanita lokal bernama Anna Rose, Watson berhasil menembus Universitas Glasgow, di mana dia mengambil studi matematika dan teknik. Kala mengecap pendidikan di jenjenag tersebut, dia juga mengembangkan kecintaannya terhadap sepak bola.
Dia melakoni debutnya bermain bagi Maxwell FC, kemudian hijrah ke Parkgrove FC. Lalu, bergabung ke Queens Park, di mana dirinya juga sempat menjadi administrator klub itu.
Bersama Queen's Park, dia mendapatkan sejumlah pengakuan. Bahkan, dalam anual Asosiasi Sepak Bola Skotlandia 1880-81 dia dituliskan sebagai "salah satu bek terbaik yang pernah kami miliki; sejak bergabung ke Queen's Park, dia telah berkembang cepat sebagai pemain, memiliki kecepatan hebat, dan men-tackle dengan amat baik, kuat, dan penendang yang pasti; amat pantas mendapat tempat di tim mana pun."
Dia mendapat panggilan pertama bergabung ke timnas Skotlandia untuk laga persahabatan melawan Inggris. Debutnya langsung sebagai kapten dan dia membawa Skotlandia menang 6-1 atas The Three Lions. Itu menjadi kekalahan terbesar bagi Inggris di kandangnya sendiri hingga kini.
Selanjutnya, Watson mencatatkan dua penampilan lagi di level internasional. Keduanya juga berakhir dengan kemenangan.
Tampilnya Watson sebagai pionir pemain kulit hitam mendapat kredit tersendiri. "Dia jelas figur besar yang penting dalam sepak bola. Dia mengapteni Skotlandia saat melawan Inggris, itu adalah pengakuan tertinggi yang bisa kamu dapat saat itu. Itu juga terjadi kala Skotlandia tengah merasakan periode yang amat sukses di level internasional," ucap kurator Museum Sepak Bola Skotlandia, Richard McBrearty kepada CNN .
"Dia amat penting bagi sepak bola global, bukan hanya sepak bola Skotlandia, bukan hanya sepak bola Britania. Dia salah satu dari sedikit pionir pertama," lanjut dia.
Watson sendiri menikah dan memiliki anak, kemudian memutuskan pindah ke Australia, di mana dia menghabiskan sisa hidupnya. Dia meninggal di sana dan dimakamkan di Sydney.
Penulis | : | |
Editor | : | Kahfi Dirga Cahya |
KOMENTAR