Nationalgeographic.co.id—Ada yang menggerakkan kaum muslimin Parakan dalam tampil mati-matian menghadapi tentara Jepang. Kekuatan iman dan dorongan yang kuat melawan kemungkaran, jadi alasan utama bagi mereka untuk bangkit mengusir penjajah. Bermodalkan bambu runcing, tekad dan mental yang dibalut dengan iman, membuat mereka berada di garis terdepan melawan musuh.
Waktu itu di Parakan, Kabupaten Temanggung, pasukan Jepang telah mendarat, berhasil mengusir pengaruh Belanda. Sesama Asia, mulanya Jepang dipuja-puja. Ya, mereka berhasil mengusir dominasi Eropa di Nusantara selama kurang lebih 300 tahun lamanya. Meski begitu, nyatanya perlahan, masyarakat mulai menyadari maksud dan akal bulus Jepang untuk menduduki Parakan.
Ahmad Adaby Darban, salah seorang mahasiswa Universitas Gadjah Mada, dalam laporan penelitiannya berjudul Sejarah Bambu Runcing tulisannya tahun 1988, mengisahkan tentang seluk beluk kemunculan bambu runcing dikalangan muslimin Parakan pada masa pendudukan Jepang.
Source | : | Repository UGM,Repository UNISSULA |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR