Hal ini kemudian dipertegas oleh laporan emerintah Inggris pada 2008 yang menyebutkan bahwa AS pernah melakukan pengisian bahan bakar pesawat di Diego Garcia pada 2002, di mana pesawat itu digunakan untuk mengangkut narapidana yang "bernilai tinggi" (terorisme).
Disebut-sebut, salah satu narapidana AS yang pernah singgah di pulau ini adalah Khalid Sheikh Mohammed.
Isu seputar intelijen juga pernah dibocorkan oleh Wikileaks. Dalam kabel diplomatik yang dibocorkan Edward Snowden itu disebutkan bahwa pulau Diego Garcia dan sekitarnya telah ditetapkan sebagai cagar alam laut. Ini dimaksudkan untuk mempersulit para penduduk yang pernah tinggal di pulau tersebut, mengklaim kembali.
Berikut kutipan dari kabel diplomatik AS yang dibocorkan WIkileaks:
"....seorang pejabat senior luar negeri dan persemakmuran Inggris telah menginformasikan bahwa isu menetapkan cagar alam taman laut terbesar di dunia, termasuk di pulau Diego Garcia tidak akan melanggar kepentingan militer. Dia (pejabat senior Inggris) setuju bahwa Inggris dan AS harus bernegosiasi secara berhati-hati untuk memastikan bahwa kepentingan militer AS tetap terlindungi...."
Dalam konferensi pers Sabtu kemarin, PM Najib Razak juga mengonfirmasi bahwa MH 370 masih mengirimkan sinyal ke satelit pada pukul 08.11 waktu Kuala Lumpur, atau lebih dari 6 jam setelah pesawat itu dinyatakan hilang. Artinya, pesawat tersebut masih mengudara ke tujuan tertentu.
Ada unsur kesengajaan dari salah satu pilot yang terbang untuk mematikan transponder komunikasi. Selain itu, otoritas penerbangan Malaysia juga menyebut bahwa aksi "penghilangan" MH 370 itu dilakukan oleh seseorang yang sangat ahli dalam penerbangan.
Lantas, apakah MH 370 memang menuju ke Pulau Diego Garcia dengan motif tertentu? Mari kita tunggu perkembangannya......."
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR