Pernyataan pemerintah Malaysia dan maskapai Malaysia Airlines yang mengasumsikan pesawat itu jatuh di Samudra Hindia dan menewaskan seluruh penumpangnya bukan berarti "kisah" ini sudah berakhir.
Banyak pertanyaan tersisa dan bahkan jika kotak hitam MH370 dengan segala upaya bisa ditemukan dari dasar Samudra Hindia, belum tentu bisa mengungkap misteri terbesar dunia penerbangan ini.
(Baca juga di: Terlacak Jatuh Bukan Akhir Cerita MH370)
Tantangan terbesar saat ini adalah menemukan kotak hitam yang diharapkan bisa memberikan petunjuk vital terkait penyebab hilangnya pesawat ini dari rute yang seharusnya ditempuh.
Namun, para pakar yakin rekaman data dan percakapan kru kokpit MH370 belum tentu bisa menjawab teka-teki mengapa pesawat itu berubah arah sangat drastis dan mengarah ke Samudra Hindia.
"Rekaman data terkait rincian perjalanan pesawat dan informasi mekanis lainnya tentang durasi penerbangan seharusnya bisa memberikan informasi yang kaya," kata perusahaan konsultan penerbangan AS, Leeham Co.
Namun, perekam suara kokpit —yang mengungkap keputusan yang dibuat pilot— hanya mencakup dua jam terakhir sebelum pesawat tersebut celaka.
Itu berarti informasi krusial terkait perubahan arah di awal-awal penerbangan, yang berada di antara Malaysia dan Vietnam, dipastikan hilang selamanya.
"Rekaman itu tidak akan mengungkap apa yang terjadi di atas Teluk Thailand dan perjalanan selanjutnya," tambah Leeham.
Leeham menambahkan nanti akan diketahui apakah rekaman kokpit akan mengandung informasi penting penerbangan dua jam terakhir, di kala pesawat itu diyakini menukik jatuh atau kehabisan bahan bakar.
Sementara itu, pakar penerbangan asal Inggris, Chris Yates mengatakan hal yang sama. Menurut dia meskipun kotak hitam MH370 ditemukan tetap tidak akan menjawab banyak pertanyaan.
"Kami tidak mengetahui kondisi mental pilot dan kopilot, kami tak mengetahui apakah seseorang maksud ke kokpit dan mengambil alih kendali pesawat, dan tidak ada pernyataan pertanggungjawaban sejak insiden ini terjadi," kata Yates kepada BBC.
"Ini adalah misteri yang lain daripada yang lain," tambah Yates.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR