Proses pengobatan selalu melibatkan faktor psikologis dan biologis agar mendapatkan perbaikan. Obat bisa digunakan sebagai fasilitator untuk mencapai keadaaan kestabilan sistem saraf otak agar mampu mengembangkan sifat positif di dalam diri.
Pasien juga perlu menyadari dan mengakui adanya masalah kejiwaan yang terjadi pada dirinya. Menyangkal hal tersebut malah akan mempersulit pengobatan karena akan menghambat perbaikan gejala secara psikologis.
Pasien bisa disaranakan untuk meningkatkan kemampuan adaptasi diri dengan belajar cara-cara baru dalam beradaptasi dengan lingkungan yang sering kali dianggap sebagai pemicu stres. Pada pasien yang aktif dan mempunyai kemampuan belajar yang baik, maka hal ini bisa didapatkan dari buku-buku dan proses psikoterapi yang mencerahkan pasien.
Obat akan memfasilitasi kondisi tersebut karena kenyamanan, terutama perbaikan gejala-gejala fisik pada pasien cemas biasanya akan mempermudah pasien gangguan kecemasan untuk berpikir positif.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR