Sebuah tim penelitian dari University of Maryland membandingkan spesimen salamander yang ditangkap di Pegunungan Appalachia pada periode 1957 hingga 2007, dengan salamander yang ada di tempat yang sama, pada 2011-2012.
Hasilnya, salamander yang diteliti setelah tahun 1980 menciut sebanyak delapan persen dibandingkan dengan salamander yang hidup pada dekade sebelumnya.
Penyusutan ukuran ini paling terlihat pada salamander yang ada di daerah Appalachia bagian selatan dan di elevasi yang rendah. Inilah tempat yang suhunya telah menghangat dan mengering sepanjang tahun. Secara keseluruhan, jika dirata-ratakan, salamander menciut hingga satu persen pada setiap generasi.
“Inilah salah satu tingkat perubahan terbesar dan tercepat yang pernah terekam, dari seluruh satwa,” ujar Karen R. Lips, ahli biologi di University of Maryland. “Kami tak tahu pasti apa bagaimana atau mengapa hal ini terjadi, namun data kami menunjukkan hal ini jelas terkait dengan perubahan iklim.”
Hasil penelitian mereka yang berjudul Widespread Rapid Reductions in Body Size of Adult Salamanders in Response to Climate Change dipublikasikan dalam Global Change Biology.
Penulis | : | |
Editor | : | Yoga Hastyadi Widiartanto |
KOMENTAR