Nationalgeographic.co.id—Pasar karbon di Vietnam sedang dalam tahap pembentukan yang bertahap, dipicu oleh persetujuan resmi dari Perdana Menteri Pham Minh Chinh terhadap cetak biru nasional.
Cetak biru ini menetapkan kerangka kerja untuk pasar karbon yang mencakup mekanisme wajib dan sukarela. Implementasi penuh dari pasar karbon Vietnam ini diharapkan akan tercapai pada tahun 2029.
Pembentukan pasar karbon ini bertujuan untuk mendukung Vietnam dalam memenuhi komitmen Kontribusi yang Nationally Determined Contributions (NDC) dan mencapai target ambisius untuk net-zero emissions (emisi nol bersih) pada tahun 2050.
Akan berkembang dalam dua tahap
Vietnam sedang mengembangkan pasar karbon yang akan diluncurkan secara bertahap dalam dua tahap penting. Tahap pertama, yang ditargetkan rampung pada Juni tahun ini, difokuskan pada pembentukan landasan hukum yang kokoh.
Ini mencakup penyelesaian kerangka kerja regulasi untuk kuota emisi, perdagangan kredit karbon, dan mekanisme offset. Selain itu, tahap ini memprioritaskan pengembangan infrastruktur yang diperlukan serta peningkatan kapasitas bagi instansi pemerintah dan pelaku bisnis agar siap berpartisipasi dalam pasar karbon yang akan datang.
Tahap kedua, yang dijadwalkan selesai pada Desember 2028, akan menandai penetapan kuota emisi secara resmi melalui regulasi, khususnya untuk industri-industri yang memiliki tingkat emisi karbon tinggi.
Infrastruktur yang dibutuhkan juga akan disempurnakan pada tahap ini. Lebih lanjut, proyek percontohan platform perdagangan karbon domestik akan diluncurkan sebagai persiapan untuk transisi penuh menuju pasar karbon resmi pada tahun 2029.
Diperkirakan sekitar 150 perusahaan dari sektor-sektor utama seperti baja, semen, dan pembangkit listrik tenaga batu bara akan menjadi peserta awal dalam pasar karbon ini.
"Pasar karbon Vietnam akan memperkenalkan dua produk utama: Greenhouse Gas Emission Quotas (Kuota Emisi Gas Rumah Kaca) dan Greenhouse Gas Emission Quotas (Kredit Karbon Bersertifikat)," papar Lin Bo-yu di laman Reccessary.
Kuota Emisi Gas Rumah Kaca akan beroperasi dengan sistem cap-and-trade. Pemerintah akan menerbitkan kuota ini melalui mekanisme alokasi atau lelang.
Baca Juga: Bagaimana Asuransi Bisa Bantu Terbukanya Dana Triliunan Rupiah di Pasar Karbon?
KOMENTAR