Perusahaan yang emisinya melebihi batas kuota dapat membeli kuota tambahan di pasar karbon, sementara perusahaan yang emisinya lebih rendah dari kuota yang dialokasikan dapat menjual surplus kuota mereka. Sistem ini dirancang untuk pasar karbon wajib.
Sementara Kredit Karbon Bersertifikat akan berfungsi mirip dengan pasar karbon sukarela. Perusahaan dapat memperoleh kredit karbon melalui program pengurangan karbon internasional seperti Clean Development Mechanism (CDM), Joint Crediting Mechanism (JCM), atau mekanisme Pasal 6 Perjanjian Paris.
Contohnya, perusahaan dapat menghasilkan kredit karbon dengan mengganti penggunaan tenaga batu bara dengan energi terbarukan atau menerapkan teknologi negative carbon, yang semuanya akan melalui proses verifikasi dan sertifikasi yang ketat.
Desakan transparansi
Para pelaku bisnis kini semakin mendesak adanya transparansi dalam peraturan pasar karbon, terutama menjelang aktivasi pasar yang diperkirakan akan dimulai pada tahun 2029.
Meskipun pemerintah Vietnam awalnya merencanakan peluncuran pasar karbon pada tahun 2028, implementasinya telah ditunda selama satu tahun. Namun, penundaan ini tidak mengurangi antusiasme dari kalangan bisnis.
Kekhawatiran utama yang disuarakan oleh pelaku bisnis, seperti yang disampaikan oleh Vu Manh Thang dari perusahaan energi terbarukan Truong Thanh Vietnam, adalah kompleksitas dalam proses inventarisasi karbon dan pendaftaran kuota emisi.
Untuk mengatasi kekhawatiran ini dan memfasilitasi partisipasi yang lebih luas, terutama bagi perusahaan-perusahaan baru, Thang menekankan pentingnya prosedur yang disederhanakan serta regulasi yang jelas dan transparan.
Pasar karbon ini diharapkan tidak hanya akan menciptakan sumber pendanaan berkelanjutan untuk mendukung transisi menuju ekonomi hijau, tetapi juga secara signifikan mengurangi biaya karbon.
Lebih dari itu, pasar karbon ini "juga membantu mengurangi biaya karbon dan meningkatkan daya saing bisnis Vietnam baik di dalam negeri maupun internasional," pungkas Bo-yu.
KOMENTAR