Merayakan sejarah pencapaian Hubble yang luar biasa, para peneliti dari seluruh penjuru dunia berkumpul di Accademia dei Lincei di Roma, dalam konferensi Science with the Hubble Space Telescope IV. Sebagai bagian dari perayaan ini, seniman Tim Otto Roth mempersembahkan karya yang ia beri judul Heaven’s Carousel.
Instalasi ini ia ciptakan terinspirasi dari kerja Hubble dalam berakselerasi dengan perluasan Alam Semesta. Instalasi seni yang ia buat berbentuk serupa komidi putar, dengan pengeras suara berbentuk bola berhias lampu di ujung tali.
“Berada di tengah instalasi seperti berada di dalam suara Alam Semesta,” ujar Roth. “Saat menatap langit malam, Anda melihatnya dalam hitam dan putih. Namun kenyataannya, langit penuh dengan warna, warna yang terlalu lemah untuk diterima oleh mata. Warna yang paling dominan saya terjemahkan ke dalam suara sebagai bagian dari Heaven’s Carousel,” lanjutnya.
Instalasi ini menyuguhkan efek Doppler kepada penikmatnya. Efek Doppler adalah perubahan frekuensi atau gelombang saat pengamat bergerak menuju sumber. Contohnya adalah suara yang kita dengar saat suara sirine mobil mendekat, melewati, dan menjauhi kita. Fenomena ini merupakan kunci dari penemuan yang didiskusikan dalam konferensi.
Melalui fenomena ini kita mengetahui, seberapa cepat galaksi yang diamati oleh Hubble menjauh atau mendekati kita.
Di tengah instalasi, tak ada efek penting yang bisa dirasakan. Namun saat pengunjung bergerak menjauh, akan terdengar jalinan suara yang menakjubkan selama 25 menit. Suara tinggi dan warna biru terang melambangkan awal Alam semesta, sementara suara rendah dengan pijaran merah menggambarkan apa yang kita teliti di Alam Semesta yang jauh melalui Hubble pada masa kini.
Hubble membuat manusia bisa mengintip ke Alam Semesta kuno, menemukan planet di luar Tata Surya, memetakan materi gelap di atara kumpulan galaksi, dan melihat bahwa perluasan Alam Semesta sedang berakselerasi. Hubble membantu manusia dalam menjawab pertanyaan, “dari mana asal muasal kita? Ke mana kita akan berjalan? Dan, apakah kita sendiri?” ujar John Grunsfeld, seorang mantan astronaut, dalam konferensi tersebut.
Penulis | : | |
Editor | : | Yoga Hastyadi Widiartanto |
KOMENTAR