Gerhana Bulan akan menyapa warga Indonesia pada Selasa (15/4) petang hingga malam nanti. Namun, hanya wilayah-wilayah tertentu yang bisa melihatnya. Mana saja?
Astronom amatir Ma'rufin Sudibyo mengungkapkan, hanya wilayah Indonesia bagian timur yang bisa melihat gerhana bulan kali ini.
"Gerhana bulan total ini akan terlihat kasat mata di Provinsi Papua, Papua Barat, Maluku (sebagian besar), Maluku Utara (sebagian), dan Nusa Tenggara Timur (sebagian kecil)," katanya.
Wilayah-wilayah Indonesia Timur itu akan menyaksikan fase akhir gerhana. Puncak gerhana tidak bisa dilihat karena terjadi sebelum bulan terlihat di wilayah tersebut.
"Tidak ada satu pun titik di Indonesia yang kebagian puncak gerhana," kata Ma'rufin, Senin (14/4).
Lamanya waktu setiap wilayah tersebut melihat gerhana secara kasat mata berbeda-beda, tergantung wilayah.
Mereka yang di Jayapura bisa melihat gerhana secara kasat mata selama 55 menit setelah senja. Di Ambon, gerhana hanya akan bisa dilihat secara kasat mata selama 5 menit setelah senja.
Warga Jayapura dan Ambon juga takkan menyaksikan bulan gelap atau memerah, tetapi hanya akan melihat sebagian bulan lebih gelap.
Bagaimana dengan wilayah lain di Indonesia? Untuk Sumatera, Jawa bagian barat, dan Kalimantan bagian barat; gerhana takkan bisa disaksikan.
Untuk sebagian besar Indonesia Tengah serta Jawa bagian tengah dan timur, gerhana sebenarnya masih berlangsung ketika senja datang.
Namun, saat itu, bulan sudah mengalami kontak akhir dengan penumbra. Saat bulan ada di penumbra, gerhana takkan bisa dilihat secara kasat mata.
Jadi, warga di wilayah Surabaya, Yogyakarta, Manado, Makassar, dan Bali hanya bisa menyaksikan gerhana jika dibantu dengan peralatan seperti teleskop.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR