Gempa berkekuatan 6,0 Skala Richter mengguncang bangunan di Tokyo, Jepang, Senin (5/5) dini hari. Namun, tidak ada ancaman tsunami akibat gempa ini.
Gempa tersebut terjadi tak lama setelah fajar menyingsing di negeri Matahari Terbit itu. Seorang wartawan AFP di Tokyo melaporkan, gempa telah mengguncang apartemen dan blok perkantoran di kawasan timur Jepang dengan benda berjatuhan dari rak dan furnitur bergetar keras.
Menurut Badan Meteorologi Jepang (JMA), gempa terjadi pada pukul 05.18 waktu setempat atau pukul 03.18 WIB. Pusat gempa berada di dekat Pulau Izu Oshima di sebelah barat daya Tokyo.
Survei Geologi AS mengatakan, gempa tersebut berkekuatan 6,0 SR, setelah sebelumnya menyebutkan kekuatan gempa adalah 5,8 SR. Pusat gempa berkedalaman 155 kilometer.
Stasiun televisi NHK melaporkan, tidak ada kerusakan atau warga yang cedera akibat gempa ini, tetapi memperingatkan kemungkinan terjadinya gempa susulan. Menyusul gempa ini, jalur kereta api secara otomatis berhenti tetapi sudah kembali beroperasi normal beberapa saat kemudian.
Pengelola fasilitas nuklir Jepang menyatakan, tak ada kerusakan di instalasi tenaga atom itu, tak terkecuali di Fukushima Daiichi. Pada Maret 2011, gempa bermagnitud 9,0 telah memicu tsunami yang merusak tiga reaktor nuklir di Fukushima dan menewaskan 18.000 orang. Dampak kerusakan di instalasi nuklir itu sampai sekarang belum tuntas tertangani.
Jepang berada di daerah pertemuan beberapa lempeng tektonik bumi dan setiap tahun mengalami beberapa gempa dengan kekuatan relatif besar. Namun, negara ini sudah menerapkan aturan ketat untuk pendirian bangunan yang sejak awal mengharuskan rancangan yang meminimalkan dampak gempa.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR