6.Materi Gelap
Pada 1930-an, fisikawan-astronom Fritz Zwicky memperhatikan bahwa kecepatan galaksi yang bergerak dalam kelompok yang disebut kluster Coma tampaknya bertentangan dengan harapan berdasarkan efek gravitasi dari massa yang terlihat. Zwicky menyimpulkan bahwa beberapa materi tak terlihat—ia menyebutnya Dunkle Materie, atau “materi gelap”—pasti bersembunyi di dalam gugus untuk menyelaraskan pengamatan dengan hukum gravitasi.
Kemudian astronom Horace Babcock dan ilmuwan lain melihat perbedaan serupa di luar jangkauan beberapa galaksi: Bintang-bintang berputar di sekitar tepi luar galaksi jauh lebih cepat daripada yang diizinkan oleh massa tampak galaksi. Pada 1970-an dan sesudahnya, astronom Vera Rubin dan kolaboratornya mengkonfirmasi kecepatan bintang-bintang luar di banyak galaksi.
Baca Juga: Ibnu Haytham, Ilmuwan Muslim Yang Menginspirasi Dunia Keilmuan Barat
"Perilaku seperti itu adalah hadiah mengingat bahwa cakram yang terlihat dari galaksi-galaksi ini terletak di dalam lingkaran materi yang jauh lebih besar dan lebih masif dari materi yang tak terlihat."
Temuan sebagian besar materi alam semesta tidak dapat dilihat itu cukup mengejutkan. Kejutan yang lebih besar datang ketika beberapa baris bukti menegaskan bahwa materi gelap tidak mungkin dari jenis materi yang sama yang dikenal di Bumi, terutama proton dan neutron.
Identitas sebenarnya dari materi gelap tetap menjadi misteri hingga hari ini; fisikawan telah mengusulkan beberapa kemungkinan dengan baik, tetapi prospeknya tetap bahwa sifat sejati materi gelap juga akan mengejutkan.
Baca Juga: Pelajaran Sains Semut: Seberapa Kuat dan Tajam Gigi-gigi Semut
Source | : | Science News |
Penulis | : | Agnes Angelros Nevio |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR