Nationalgeographic.co.id—Ada beragam bahan baku yang bisa dipergunakan untuk membuat sebuah karya seni. Seperti karya bernama The Hairy Eagle yang seluruhnya terbuat dari rambut manusia. Total ada 37 orang yang rambutnya digunakan untuk membuat karya ini.
Menariknya, rambut yang dijadikan bahan baku karya seni tersebut bukan dari sembarang orang. Dilansir dari Smithsonian Magazine, rambut dari Presiden Abraham Lincoln, Ibu Negara Mary Lincoln, wakil presiden Hannibal Hamlin, anggota kabinet dan tiga istri anggota kabinet yang digunakan.
Berdiameter kira-kira satu kaki atau sekitar 30,4 sentimeter The Hairy Eagle juga dilengkapi dengan keterangan mengenai rambut siapa yang digunakan di setiap bagian sculpture.
Robert Searing, kurator di Onondaga Historical Associaton (OHA) di Syracuse, New York mengatakan bahwa karya seni ini amat mencengangkan. Dia sendiri tidak mempercayainya ketika pertama kali melihat The Hairy Eagle.
“Pertama, fakta bahwa itu adalah rambut manusia dan dibuat dengan sangat baik. Kemudian sebagai seorang sejarawan, sebagai seseorang yang menyukai Abraham Lincoln, saya tidak dapat berkata apa-apa. Tidak ada item lain seperti ini sejauh yang kami tahu dan asal usulnya tidak dapat disangkal,” ujar Robert Searing kepada Smithsonian Magazine.
Mungkin ada yang beranggapan bahwa karya seni yang seluruhnya terbuat dari rambut ini aneh. Namun, pada abad ke-19 membuat hiasan dekoratif dari rambut adalah praktik umum, dengan relik sering digunakan sebagai pengingat orang terkasih yang telah meninggal dunia. Museum dan sejarah masyarakat di Amerika Serikat masih menyimpan rangkaian bunga dari rambut, bros, cincin, dan guntingan rambut manusia berbingkai untuk dipamerkan.
Lalu, bagaimana awal mula dibuatnya The Hairy Eagle ini?
Baca Juga: Temuan Jejak Perkemahan Orang-orang Pribumi Amerika Zaman Batu
Karya ini adalah gagasan dari Louisa Wright, istri mantan gubernur Indiana, Joseph A. Wright. Dia merancang karangan bunga rambut dan menugaskan firma asal Brooklyn, Spies & Champney, produsen emas murni dan perhiasan rambut untuk membuatnya. Karya kemudian dipresentasikan dan digunakan sebagai penggalangan dana.
Spies & Champney memulai prosesnya dengan meminta seikat rambut kepada semua pihak yang telah direncanakan. Surat perusahaan kepada Abraham Lincoln tertanggal 12 Januari 1864 disimpan dalam surat-surat presiden di Perpustakaan Kongres. Karangan bunga rambut berbentuk elang ini yang dibuat oleh Spies & Champney di tengah masa perang saudara atau Civil War memulai debutnya pada 4 April 1864, langsung menjadi sorotan.
Bukan hanya karena The Hairy Eagle adalah karya seni yang unik, tapi juga terdapat rambut dari para politisi paling penting di Amerika Serikat pada masa itu. Dilansir dari Syracuse, bagian kepala elang terbuat dari rambut Presiden ke-16 Amerika Serikat, Abraham Lincoln, dengan mata emas yang mengkilap.
Baca Juga: Mitos-mitos yang Tersebar Tentang Perbudakan Amerika Serikat
Rambut dari Wakil Presiden Hannibal Hamlin membentuk bagian leher. Untuk punggung elang ada rambut dari Menteri Luar Negeri William Henry Seward. Sedangkan paruh elang dari rambut Jaksa Agung Edward Bates. Rambut dari para istri yang lebih panjang dan halus dibentuk menjadi bola dunia dan untaian dekoratif di sekitar elang.
Setelah tahun 1865, laporan di surat kabar mengenai Hairy Eagle tidak ada lagi. F.T Champney, bagian dari tim Spies & Champney nampaknya meyimpan karya seni ini sebagai pusaka keluarga. Ketika ia meninggal dunia, sang istri, Ida, pindah ke Syracuse dan membawa The Hairy Eagle.
Ida menyumbangkan karya ini bersama dengan keterangan yang mencatat lokasi da nasal semua rambut ke Onondaga Historical Associaton beberapa waktu sebelum kematiannya di tahun 1923. Karya seni The Hairy Eagle ini terakhir kali ditampilkan kepada khalayak umum pada Februari 2019, bertepatan dengan peringatan 210 tahun kelahiran Abraham Lincoln.
Baca Juga: Fakta Keajaiban Sains di Balik Kekuatan Super Captain America
Source | : | Smithsonian Magazine,Syracuse |
Penulis | : | Maria Gabrielle |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR