Remaja putri berusia 15 tahun dari York House School di Vancouver, Kanada, Nicole Ticea, mengembangkan inovasi menarik, cara murah tes HIV.
Cara murah tes HIV diperlukan karena banyak orang yang terinfeksi HIV hidup di tempat di mana fasilitas tes kurang memadai.
Tes HIV pada umumnya, seperti metode ELISA, menentukan status seseorang positif atau negatif berdasarkan antibodi yang terdeteksi.
Namun, cara Ticea berbeda. Metode yang dikembangkan Ticea menentukan status seseorang berdasarkan ada tidaknya virus HIV itu sendiri di dalam darah.
Untuk melakukan tes, pengguna cukup meneteskan darah pada sebuah cip. Hasil tes akan didapatkan sesaat kemudian. Tes ini cuma sedikit lebih sulit dari tes kehamilan.
Cara yang dikembangkan Ticea berguna karena bisa menentukan status seseorang walaupun tubuhnya belum memproduksi antibodi. Cara ini meniadakan masa jendela.
Selain itu, dengan biaya yang murah, cara yang dikembangkan Ticea juga mengatasi tes HIV berbasis ada tidaknya virus yang selama ini mahal dan memakan waktu.
Metode tes yang dikembangkan Ticea bernama Isothermic Nucleic Acid Amplification. Ticea berkolaborasi dengan Simon Fraser University untuk mengembangkannya.
Diberitakan situs IFLScience.com, Senin (12/5), Ticea menjadi juara pertama dalam ajang Sanofi BioGENEius Challenge wilayah British Columbia lewat inovasinya.
Minggu depan, inovasi Ticea akan maju ke tingkat nasional. Bila menang, Ticea akan maju ke kompetisi internasional di San Diego, Amerika Serikat.
Penulis | : | |
Editor | : | Santi Hartono |
KOMENTAR