"Jadi, apa yang terjadi dengan semua gas dingin di galaksi-galaksi ini sejak dini?" ujar Whitaker seperti dikutip dari CBN News.
Laporan studi tentang enam galaksi besar yang mati secara misterius itu telah diterima oleh jurnal Nature sejak Juli 2021 dan baru-baru ini dipublikasikan secara online jurnal tersebut pada 22 September 2021.
Tanpa gas hidrogen dingin yang diperlukan untuk bahan bakar bintang-bintang dan melahirkan bintang-bintang baru, galaksi-galaksi itu pada dasarnya mati. Galaksi-galaksi itu juga tidak dapat meremajakan diri mereka sendiri, bahkan jika mereka telah menyerap galaksi-galaksi kecil dan awan-awan gas di dekat mereka.
Baca Juga: Kabar dari Langit, Teleskop Hubble Berhasil Diperbaiki Usai Mati Suri
Namun alasan mengapa galaksi-galaksi itu mati di tempat pertama kematian mereka itu masih menjadi misteri.
"Apakah sebuah lubang hitam supermasif di pusat galaksi itu menyala dan memanaskan semua gas?" ujar Whitaker mengajukan sebuah hipotesis.
"Kalau begitu, gasnya mungkin masih ada, tapi sekarang gas itu panas. Atau bisa saja gas itu dikeluarkan dan sekarang tercegah untuk mengumpul kembali ke galaksi tersebut. Atau apakah galaksi itu telah menggunakan semua gasnya, dan pasokannya terputus?"
"Ini adalah beberapa pertanyaan terbuka yang akan terus kami jelajahi dengan pengamatan baru di masa mendatang," tambah Whitaker.
Baca Juga: Elon Musk Mau Ubah Starship SpaceX Jadi Teleskop Luar Angkasa Raksasa
Source | : | NASA,Nature,CBN News |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR